BAKU (Arrahmah.id) – Azerbaijan pada Kamis (6/4/2023) menangkap enam orang yang diklaim terkait dengan dinas rahasia Iran dan merencanakan kudeta di negara Kaspia itu, dalam ketegangan terbaru antara Baku dan Teheran.
Hubungan antara kedua negara tetangga ini telah lama tegang.
Penangkapan terjadi setelah ketegangan diplomatik selama berbulan-bulan.
Baku mengatakan bahwa keenam warga negara Azerbaijan tersebut “direkrut oleh dinas rahasia Iran untuk mengacaukan situasi di negara itu.”
Pemerintah Azerbaijan mengumumkan penangkapan tersebut dalam sebuah pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh kementerian dalam negeri, badan keamanan negara, dan kejaksaan, lansir AFP.
Dikatakan bahwa kelompok tersebut berencana untuk “membentuk ‘pasukan perlawanan’ yang bertujuan untuk mendirikan negara Syariah di Azerbaijan melalui kerusuhan bersenjata dan penggulingan tatanan konstitusional Azerbaijan dengan kekerasan.”
Mereka dituduh “terlibat dalam propaganda radikalisme agama pro-Iran, memenuhi perintah dari luar negeri untuk merusak tradisi toleransi Azerbaijan.”
Pada Januari, Azerbaijan menangguhkan operasi kedutaan besarnya di Iran, beberapa hari setelah seorang pria bersenjata menyerbu kedutaan tersebut, menewaskan seorang penjaga dan melukai dua orang lainnya.
Baku mengklaim bahwa dinas rahasia Teheran berada di balik serangan tersebut.
Tahun lalu, negara kaya minyak ini menangkap lima warga negaranya karena menjadi mata-mata untuk Iran dan 17 orang lainnya yang menurut Baku merupakan bagian dari “kelompok bersenjata ilegal yang dibentuk oleh Iran.”
Azerbaijan telah mengkritik Iran karena diduga mendukung Armenia dalam konflik Baku yang telah berlangsung puluhan tahun dengan Armenia terkait wilayah Nagorno Karabakh yang memisahkan diri.
Iran -yang merupakan rumah bagi jutaan etnis Azerbaijan yang berbahasa Turki- telah lama menuduh Azerbaijan mengobarkan sentimen separatisme di dalam wilayahnya.
Teheran juga khawatir bahwa wilayah Azerbaijan dapat digunakan untuk melakukan serangan terhadap Iran oleh “Israel”, yang merupakan pemasok utama senjata ke Baku.
Kedua negara tetangga ini berbagi perbatasan yang membentang di dekat Laut Kaspia. (haninmazaya/arrahmah.id)