TUNIS (Arrahmah.id) — Seorang imam Tunisia mengatakan pihak berwenang Tunisa memberinya skorsing sepuluh hari setelah dia membacakan sebuah ayat Al Quran yang menampilkan sebuah kata “kudeta” selama doa.
Dilansir Al Arabiya (13/8/2022), Muhammad Zain al-Din, imam sebuah masjid di provinsi Nabeul, membacakan ayat tersebut dalam doa malam yang dihadiri oleh Menteri Agama Ibrahim al-Shaibi pada Sabtu (13/8) lalu.
Dalam bacaannya, imam menggunakan kata “yanqalib”, yang berarti “mundur” atau “mundur”. Ini berbagi akar kata yang sama dengan “inqilab”, yang diterjemahkan menjadi “kudeta”.
“Ya Allah, Tuhan atas semua penguasa, Engkau memberikan otoritas kepada siapa pun yang Engkau kehendaki dan menghapusnya dari siapa yang Engkau kehendaki… Muhammad tidak lebih dari seorang utusan… jika dia mati atau terbunuh, apakah Anda akan mundur ke dalam kekufuran?”, ayat itu berbunyi.
Ibrahim tidak senang dengan perkataan al-Din. Menurutnya, Al Din lebih baik menghindari ayat-ayat seperti itu.
Al-Din mengatakan pihak berwenang kemudian mengatakan kepadanya melalui telepon bahwa dia sedang diselidiki dan akan diskors dari perannya selama sepuluh hari. (hanoum/arrahmah.id)