PUNJAB (Arrahmah.id) — Sekelompok massa yang geram mengeroyok seorang pria hingga meninggal dunia karena pria tersebut diduga membakar halaman-halaman Al Quran di wilayah Pakistan tengah.
Pihak kepolisian menjelaskan, seperti dilansir Daily Pakistan (13/2/2022), mereka telah menangkap lebih dari 80 orang sehubungan dengan aksi kekerasan yang terjadi di distrik Khanewal di provinsi Punjab pada Sabtu (12/2).
Menurut laporan kepolisian, pria itu sebenarnya sempat diamankan dan berada dalam tahanan polisi, sebelum kerumunan massa menculiknya.
Tubuhnya ditarik paksa dan dihakimi massa hingga tewas.
Jasad pria tersebut pun kemudian diserahkan kepada keluarganya untuk segera dimakamkan.
Sementara itu, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan ikut buka suara atas insiden tersebut. Dia mengatakan bahwa kasus itu akan ditangani dengan hukum yang berat. Dia pun meminta laporan tentang petugas polisi yang dituduh gagal dalam tugas mereka untuk menyelamatkan pria tersebut.
“Tidak menoleransi siapa pun yang mengambil tindakan hukum ke tangan mereka sendiri,” kata Khan, seperti dimuat BBC (13/2).
Sedangkan menurut salah seorang pejabat polisi, pria 40 tahun yang tidak disebutkan namanya itu sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri dan diikat ke pohon, ketika polisi menemukannya.
“Penduduk desa bersenjatakan tongkat, kapak dan batang besi membunuhnya dan menggantung tubuhnya di pohon,” kata Hussain.
Belum diketahui dengan pasti motif pria itu melakukan pembakaran Al Quran. Namun kepala polisi Tulamba, di mana kejadian itu terjadi, yakni Munawar Gujjar, mengatakan bahwa pria itu tidak stabil secara mental sejak 15 tahun terakhir. (hanoum/arrahmah.id)