JEDDAH (Arrahmah.com) – Arab Saudi pada Jumat (23/11/2018) telah menolak laporan “tak berdasar” baru-baru ini yang diterbitkan oleh Amnesti Internasional dan Human Rights Watch yang menyatakan bahwa para tahanan di Kerajaan menjadi korban penyiksaan dan kekerasan seksual.
“Laporan baru-baru ini oleh Amnesti Internasional dan Human Rights Watch tidak berdasar,” Kementerian Media Arab Saudi mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan di akun Twitter resminya, sebagai tanggapan atas laporan yang diterbitkan pada Selasa (20/11).
“Pemerintah Kerajaan Arab Saudi secara tegas menyangkal tuduhan yang dibuat oleh mereka. Klaim liar yang mengutip ‘kesaksian’ anonim atau ‘sumber informasi’ yang tidak diketahui dan dibuat-buat, tidak lain adalah keliru,” lanjut pernyataan tersebut.
Kelompok hak asasi manusia menuduh Arab Saudi menyiksa beberapa aktivis, termasuk beberapa pembela hak asasi wanita yang ditahan sejak bulan Mei.
Penangkapan Mei ini menyusul tindakan keras sebelumnya terhadap ulama, intelektual, dan aktivis tahun lalu dalam upaya nyata untuk membungkam lawan potensial penguasa de facto Arab Saudi, Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Tuduhan penyiksaan ini muncul di tengah maraknya kecaman internasional terhadap Arab Saudi atas pembunuhan bulan lalu wartawan Saudi Jamal Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul. (Althaf/arrahmah.com)