JAKARTA (Arrahmah.com) – Militansi Front Pembela Islam (FPI) dalam membantu korban bencana khususnya di Palu ramai dibicarakan setelah sebelumnya ada pernyataan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang menyebut bantuan FPI ke Palu hoax.
“Hoaks Gerak cepat relawan FPI evakuasi korban gempa Palu 7,7,” kata Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kemkominfo Ferdinandus Setu, sebagaimana dilansir CNNIndonesia.com, Selasa (2/10/2018).
Menanggapi hal ini, juru Bicara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) FPI Slamet Maarif mengatakan, sejak awal pasca gempa dan tsunami di Palu serta Donggala, FPI wilayah Sulawesi Tengah langsung bergerak ke lokasi kejadian.
“Puluhan laskar FPI di Palu yang dipimpin Ustaz Sugiarto sudah bergerak dari awal kejadian sebelum relawan lain turun,” kata Slamet, sebagaimana dilansir Viva.co.id, Rabu (3/9/2018).
Slamet menambahkan, untuk saat ini, relawan FPI dari pusat sudah tiba di lokasi. Jumlah ini akan bertambah karena relawan FPI dari Sulawesi Selatan sudah bergerak ke lokasi gempa.
“50 laskar dari mabes Jakarta sudah di lokasi juga ditambah laskar dari Makassar dan lain-lain sudah mendekati lokasi,” ungkap Slamet.
Ia menekankan, setiap relawan FPI yang berangkat ke area gempa merupakan tenaga yang sudah terlatih dan berpengalaman.
Menurut Slamet, pengalaman FPI selama 20 tahun dalam membantu penanganan gempa menjadi kelebihan tersendiri.
Relawan FPI juga saat ini masih ada yang membantu korban di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
“Relawan kami bantu dengan apa yang ada. FPI sudah pengalaman 20 tahun bergelut dengan bencana. Jadi, sudah paham situasi dan lokasi,” jelas Slamet.
https://twitter.com/i/status/1047332192358039552
(ameera/arrahmah.com)