NEW YORK (Arrahmah.id) – Penghujat agama Islam dan penulis The Satanic Verses atau Ayat-ayat Setan, Salman Rushdie, dilaporkan diserang di atas panggung saat hendak memberikan kuliah di salah satu acara di New York, Amerika Serikat.
Rushdie menjadi penulis kontroversial setelah The Satanic Verses memicu kecaman terutama dari umat Muslim dunia. Sebab novel, yang pertama kali diterbitkan pada September 1988 itu, mengisahkan kehidupan Nabi Muhammad tapi dengan plot cerita dan gambaran yang negatif, cenderung menghina.
Reporter Associated Press menyaksikan seorang pria menyerbu panggung acara dan mulai meninju atau menikam Rushdie sebanyak 10 atau 15 kali saat dia diperkenalkan. Rushdie langsung terjatuh ke lantai usai diserang.
Tidak jelas bagaimana kondisi terkini Rushdie yang segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan pertama usai insiden terjadi. Sementara itu, pelaku penyerangan telah ditahan.
Polisi Negara Bagian New York, Amerika Serikat (AS) telah menetapkan seorang pria berusia 24 tahun sebagai tersangka penikaman Salman Rushdie di sebuah acara sastra yang digelar di negara bagian New York barat pada Jumat (12/8/2022) waktu setempat.
“Hadi Matar, dari Fairview, New Jersey, ditahan setelah diduga menyerbu panggung dan menusuk penulis setidaknya sekali di leher dan perut di Institusi Chautauqua,” kata Mayor Eugene J. Staniszewski pada konferensi pers Jumat (12/8) sore waktu setempat.
“Beberapa anggota staf bergegas membawa tersangka dan menyergapnya sebelum polisi negara bagian dan wakil Sheriff Chappaqua County menahannya,” imbuh Staniszewski seperti dikutip dari Independent, Sabtu (13/8/2022).
Penulis berusia 75 tahun itu diberi perawatan darurat oleh seorang dokter yang hadir di antara penonton, sebelum petugas tanggap darurat tiba.
“Dia diterbangkan ke rumah sakit UPMC Hamot di Erie, Pennsylvania, di mana dia menjalani operasi pada Jumat sore,” ujar Staniszewski.
Salman Rushdie yang telah menghina Nabi Muhammad SAW itu kemungkinan akan kehilangan salah satu matanya dan saat ini menggunakan ventilator setelah dia diserang .
“Beritanya tidak bagus,” kata agen penulis berusia 75 tahun itu, Andrew Wylie, kepada The New York Times yang dinukil New York Post, pada Sabtu (13/8).
“Salman kemungkinan akan kehilangan satu mata; saraf di lengannya terputus; dan hatinya ditusuk dan dirusak,” ungkap Wylie.
Matar belum didakwa karena polisi sedang menunggu untuk mengetahui sejauh mana cedera yang dialami penulis buku kontrovesial Ayat-ayat Setan itu.
Staniszewski mengatakan mereka tidak mengetahui motif serangan itu dan percaya pelaku bertindak sendiri. Pelaku diketahui telah membeli tiket ke acara sastra itu.
Polisi menyita beberapa barang milik tersangka, termasuk ransel dan perangkat elektronik.
Anjing pendeteksi ledakan K9 dari kantor Sheriff Kabupaten Chautauqua memeriksa tas itu.
“Polisi sedang menunggu surat perintah penggeledahan untuk memeriksa barang-barang itu,” ucapnya.
Petugas bekerja sama dengan Kejaksaan Distrik Chautauqua untuk menentukan dakwaan apa yang akan dihadapi tersangka.
Seorang korban lainnya, yang berada di atas panggung bersama Rushdie pada saat serangan itu, juga telah dibawa ke rumah sakit karena mengalami cedera kepala ringan.
Presiden Chautauqua Institution Michael Hill mengatakan kepada wartawan bahwa keamanan telah menjadi prioritas utama di acara tersebut, dan mereka melakukan penilaian sebelum acara dimulai.
“Kami akan terus berupaya memberikan keamanan maksimum yang kami bisa,” ujar Hill.
“Ini belum pernah terjadi sepanjang sejarah kami. Chautauqua selalu menjadi tempat yang sangat aman. Kami akan terus bekerja untuk mempertahankan tradisi itu,” pungkasnya.
“Seorang tersangka pria berlari ke atas panggung di acara ceramah dan menyerang Salman Rushdie dan seorang pewawancara pada pukul 11 pagi (waktu setempat), hari ini di Chautauqua Institution di Chautauqua. Rushdie menderita luka tusukan di lehernya dan diangkut dengan helikopter ke rumah sakit,” ungkap Polisi Negara Bagian New York setelah serangan itu. (rafa/arrahmah.id)