PALU (Arrahmah.com) – Pada periode Januari hingga September 2014, Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) telah mengumpulkan 6.575 kantong darah dari pendonor, dan 61 di antaranya teridentifikasi kuman penyakit Sifilis.
Mengutip Metrosulawesi.com Kamis (6/11/2014), Kepala Bagian (Kabag) Tata Usaha Unit Donor Darah PMI Provinsi Sulteng Kasman menyebutkan, 61 kantong darah yang mengandung kuman penyakit sifilis, sebagian besar berasal dari pendonor remaja.
“Tahun 2011 penderita sifilis yang kami temukan sebanyak 24, 2012 ada 18 penderita, 2013 sangat tinggi yaitu mencapai 63 orang,” ungkap Kasman, Rabu (5/11/2014).
Meski demikian, masyarakat tidak perlu khawatir atas penemuan tersebut, karena PMI akan menjamin setiap darah tranfusi dinyatakan sehat. Menurut dia, PMI selalu melakukan pengawasan ketat setiap darah hasil donor yang masuk sehingga bebas dari penyakit yang berbahaya.
Penyakit Sifilis
Penyakit Sifilis atau raja singa adalah penyakit menular seksual yang sangat berbahaya bila tak diobati. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Troponema Pallidum. Bakteri ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui selaput lendir. Seperti selaput lendir di vagina, mulut dan kulit.
Menurut laman Penyakitsifilis.com, penularan Sifilis biasanya melalui kontak seksual tetapi ada contoh lain seperti penularan melalui ibu ke anak dalam uterus. Ketika Troponema Pallidum menginfeksi maka bakteri akan sampai ke kelenjar getaj bening terdekat, lalu menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah . Sifilis bisa menginfeksi janin selama dalam kandungan dan dapat menyebabkan cacat bawaan. Seseorang yang pernah terinfeksi oleh Sefilis tidak akan menjadi kebal dan dapat terinfeksi kembali. (azm/arrahmah.com)