KABUL (Arrahmah.com) – Otoritas Afghanistan mengatakan pada Minggu (15/8/2010) bahwa mereka menemukan ladang minyak dengan perkiraan 1,8 milliar barrel di bagian utara negeri yang tengah diinvasi oleh Amerika Serikat.
Penemuan cekungan antara utara provinsi Balkh dan provinsi Shiberghan ditemukan setelah sebuah survei yang dilakukan oleh ahli geologi internasional, ujar Jawad Omar, juru bicara untuk kementrian pertambangan.
“Aku tidak tahu harga di pasar tapi survei awal mengatakan terdapat sekitar 1,8 milliar barrel minyak,” ujarnya seperti yang dilansir Reuters.
Berbagai perkiraan atas kekayaan Afghanistan yang tersembunyi telah berhembus dalam beberapa tahun terakhir, namun tantangan pemanfaatan sumber daya di negara yang tengah berperang dan dengan minimnya infrastruktur akan sedikit menakutkan bagi para investor.
Omar tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai bagaimana perkiraan tersebut dibuat namun ia mengatakan negara tersebut akan menawarkan cadangan untuk pengembangan bersama dengan mineral lainnya dalam beberapa bulan mendatang.
Afghanistan berharap bahwa deposit mineral yang belum dimanfaatkan seharga kurang lebih 3 triliun USD akan digunakan untuk membantu mengurangi kebutuhan yang mengandalkan Barat dan untuk gaji prajurit ketika tentara asing menarik pasukannya.
Departemen Pertahanan AS memperkirakan awal tahun ini bahwa sumber daya alam Afghanistan bisa di atas 1 triliun USD, namun para ahli mengatakan bahwa situasi keamanan yang rapuh dapat menunda manfaat kekayaan ini selama bertahun-tahun.
Omar mengatakan bahwa rencana untuk kerjasama Afghan-Tajik sebanyak 1,6 milyar barrel pada awal tahun 2011 masih berjalan.
Sumber daya alam lainnya yang masih berlum dimanfaatkan mencakup biji besi, tembaga, lithium, gas minyak dan permata.
Produsen tembaga Cina, Jiangxi Copper Co dan China Metallurgical Group Corp pada tahun 2007 menjadi investor besar pertama untuk Afghanistan.
Inikah yang menjadi alasan AS menyerbu negeri Muslim Afghanistan? Mereka telah mengetahui bahwa di dalam tanah Afghanistan tersimpan banyak sumber kekayaan yang akan mereka keruk. (haninmazaya/arrahmah.com)