ISTANBUL (Arrahmah.com) – Seorang warga Uighur yang mengaku dipaksa Cina untuk memata-matai sesama etnis di Turki ditembak oleh orang tak dikenal. Dia meyakini bahwa pelaku penembakan adalah intelejen Cina, katanya kepada Radio Free Asia (RFA) pada Selasa (3/11/2020).
Yusufjan Amet mengaku diserang oleh pria tak dikenal saat memasuki rumah temannya di Istanbul sekitar pukul 23.00. pada Senin (2/11). Akibatnya dia menderita luka tembak di di bahu dan punggungnya.
Amet sebelumnya pernah mengatakan kepada RFA bahwa dia telah dipaksa untuk memata-matai komunitas imigran Uighur di Turki dan negara-negara lain sejak 2012 oleh otoritas Cina.
Dia mau melakukan hal itu karena otoritas Cina menahan dan menyiksa ibunya di kampung halaman di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang (XUAR).
Amet pernah juga mengatakan kepada Al Jazeera tahun lalu bahwa perannya sebagai mata-mata Cina adalah “memberikan informasi kepada pejabat” tentang komunitas imigran Uyghur. Termasuk apa yang mereka makan dan minum, dan juga apa mereka lakukan secara pribadi di rumah mereka. Informasi tersebut kemudian diteruskan ke otoritas Cina, katanya.
Agen yang akhirnya mengaku ini mengatakan bahwa dia juga dikirim oleh atasanya untuk memeriksa warga Uighur di Afghanistan dan Pakistan.
Dia mengklaim bahwa Beijing memelihara “tak terhitung” informan di seluruh dunia sebagai bagian dari sistem pengawasan globalnya.
Amet mengatakan kepada Al Jazeera bahwa dia sendiri pernah menghabiskan 18 bulan di pusat penahanan setelah ditangkap karena mencoba terbang ke Timur Tengah untuk bergabung dengan pejuang Muslim.
Dia mengatakan dia direkrut saat menjalani hukumannya dan ditugaskan sebagai petugas kebersihan di fasilitas tersebut. Di sana dia kerap melihat penyiksaan brutal selama interogasi.
Dua tahun lalu, dia mengajukan permohonan suaka politik di kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa di Turki dan sejak itu menunggu negara ketiga untuk menerimanya.
Tahun lalu, dia mengatakan bahwa kemungkinan dia akan menghadapi pembalasan karena mengungkap penganiayaan terhadap warga muslim Uyghur di rumah. (Hanoum/Arrahmah.com)