LONDON (Arrahmah.com) – Tekanan masyarakat Internasional terhadap Google untuk memberikan jaminan kerahasiaan data pribadi dalam aplikasi Google maps berbuah manis. Google akan menghapus data pribadi yang tersedia dalam layanannya.
Selama ini, masyarakat internasional mengecam Google lantaran mengumpulkan informasi dari jaringan nirkabel tanpa adanya jaminan keamanan pemanfaatan data. Google bahkan dituduh melanggar hukum dengan mengakses data seperti alamat surat elekronik, kata sandi dan alamat website selama pengembangan Google maps.
Komisi Informasi Inggris, Christopher Graham mengatakan Google telah bersedia untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat di seluruh dunia untuk memicu kesadaran keamanan dan perlindungan data. Di samping itu, Google juga menyiapkan tenaga ahli untuk menjaga kerahasiaan data pada setiap proyek baru sebelum diluncurkan. “Saya sangat senang Google memiliki komitemen yang kuat untuk bekerja sama guna memperbaiki penanganan informasi pribadi,” paparnya seperti dikutip dailymail, Senin (22/11/10).
Graham menjelaskan pihaknya tidak menginginkan adanya risiko terhadap bocornya data-data pribadi. Pencapaian ini, lanjut Graham, merupakan pencapaian yang signifikan dari usaha untuk menekan perusahaan multinasional seperti Google. “Kami akan tetap mencermati perkembangan Google dalam membuat layanan dan berupaya terus untuk menindaklanjuti udit yang luas,” ujarnya.
Kantor Komisi Informasi Inggris (ICO) melaporkan Senior wakil Presiden Google, Alan Eustace menandatangi usaha atas nama Google Inc untuk menempatkan pelatihan pada upaya menyadarkan masyarakat tentang isu-isu perlindungan data untuk semua karyawan. Penandatangan itu juga memungkinkan ICO melakukan audit penuh terhadap struktur internal program pelatihan dan sistem tinjauan privasi Google untuk produk baru dalam waktu sembilan bulan. (republika/arrahmah.com)