RIYADH (Arrahmah.id) — Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman (MBS) dilaporkan meneriaki penasihat keamanan nasional Presiden Joe Biden, Jake Sullivan.
Seperti dilansir Middle East Monitor (20/4/2022), mengutip Wall Street Journal, hal ini terjadi setelah Sullivan bertanya kepada MBS ihwal pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
Insiden ini terjadi ketika Sullivan pertama kali bertemu di istana tepi pantai pangeran berusia 36 tahun itu September lalu. Rincian disebutkan dalam sebuah artikel tentang bagaimana hubungan AS-Saudi telah mencapai “titik puncak”.
Meskipun penguasa de facto Arab Saudi tampak bersikap santai dengan mengenakan celana pendek selama pertemuan, MBS “akhirnya meneriaki Sullivan setelah dia mengangkat pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi pada 2018,” lapor surat kabar itu.
“Pangeran memberi tahu Sullivan bahwa dia tidak pernah ingin membahas masalah itu lagi.” MBS, tulis WSJ, menambahkan bahwa AS “bisa melupakan permintaannya untuk meningkatkan produksi minyak.”
Insiden itu menggarisbawahi rusaknya hubungan antara Washington dan Riyadh sejak MBS diangkat sebagai Putra Mahkota pada 2017. Optimisme awal dan hubungan positif yang dia nikmati selama pemerintahan Presiden AS Donald Trump memudar setelah pembunuhan Khashoggi pada 2018. di Konsulat Saudi di Istanbul.
Biden sejak itu mengambil sikap yang lebih keras terhadap catatan hak asasi manusia Saudi dan perang Yaman di mana koalisi yang dipimpin Saudi telah terlibat sejak Maret 2015.
MBS mengisyaratkan putusnya hubungan dengan Washington bulan lalu dalam sebuah wawancara dengan The Atlantic. Dia memperingatkan AS untuk tidak ikut campur dalam urusan Arab Saudi. Ketika ditanya apakah Biden salah memahami hal-hal tentang dia, MBS berkata: “Sederhananya, saya tidak peduli. [Terserah Biden] untuk memikirkan kepentingan Amerika.” (hanoum/arrahmah.id)