WASHINGTON (Arrahmah.com) – Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki menghindari pertanyaan reporter, apakah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden percaya Palestina memiliki hak untuk membela diri di tengah serangan udara Israel?
“Kami telah mendengar berulang kali sehubungan dengan pernyataan tentang kekerasan di Israel bahwa Israel memiliki hak yang sah untuk membela diri, tetapi kami tidak mendengar tentang hak Palestina untuk membela diri. Mengapa demikian dan apakah presiden percaya bahwa orang Palestina punya hak untuk membela diri?” tanya seorang reporter saat konferensi pers Gedung Putih, dilansir Anadolu Agency (14/5/2021).
Sebagai tanggapan, Psaki tidak mengatakan “ya” atau “tidak” untuk pertanyaan itu tetapi mengatakan AS sedang bekerja menurunkan ketegangan dan mencoba mengurangi konflik di wilayah tersebut.
“Izinkan saya mengatakan, saya pikir penting untuk dicatat, karena saya pikir Anda akan setuju, bahwa serangan (roket) ini datang dari Hamas dan banyak orang Palestina berada dalam bahaya karena kekerasan yang terjadi bolak-balik,” papar Psaki.
“Dan presiden dalam pernyataannya kemarin juga menjelaskan bahwa Anda tahu. Dia menggarisbawahi pentingnya bekerja untuk memajukan perdamaian di seluruh kawasan, termasuk antara Israel dan Palestina. Setiap kehilangan nyawa, setiap ancaman terhadap kehidupan, yang pasti telah kita lihat, adalah satu tragedi,” tutur dia.
Ketegangan memuncak di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur sejak pekan lalu ketika pengadilan “Israel” memerintahkan penggusuran keluarga Palestina, yang kemudian ditunda.
Biden mengatakan pada Rabu bahwa, “Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri ketika Anda memiliki ribuan roket yang terbang ke wilayah Anda.” Pernyataan Biden itu muncul saat kekerasan meningkat antara “Israel” dan Palestina.
Ketika reporter bertanya apakah pemerintahan Biden juga mengutuk penggusuran paksa warga Palestina dari rumah mereka, Psaki mengatakan para pejabat AS telah mengangkat masalah ini di banyak tingkatan tetapi menghindari menjawab pertanyaan tersebut secara langsung.
“Kami telah membicarakannya dalam pembacaan kami dan tentu saja penasihat keamanan nasional kami telah mengangkat dan kami telah mengangkat di banyak tingkatan, pentingnya menangani bangunan di komunitas ini dan fakta bahwa, Anda tahu, untuk bergerak maju dan bergerak menuju de-eskalasi. Itu masalah penting untuk diatasi. Itu sudah muncul, saya pikir kita harus melanjutkan,” ujar dia.
Warga Palestina yang memprotes solidaritas dengan penduduk Sheikh Jarrah telah menjadi sasaran serangan pasukan “Israel” dan pemukim Yahudi ekstremis. (hanoum/arrahmah.com)