SANGIN (Arrahmah.com) – Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) merebut sebuah distrik kunci di provinsi Helmand, Afghanistan selatan pada Kamis (23/3/2017) sementara di wilayah utara, seorang petugas polisi melepaskan tembakan ke arah
rekannya dan menewaskan sembilan polisi.
Jatuhnya distrik Sangin terjadi di tengah operasi yang dilancarkan oleh Mujahidin IIA untuk memperluas pengaruh mereka di provinsi Helmand.
Kepala polisi distrik, Muhammad Rasoul, mengatakan Taliban (baca: IIA) menyerbu pusat Sangin pada Kamis (23/3) pagi. Ia mengklaim bahwa pasukan keamanan tak mampu mempertahankan distrik karena jumlah mereka yang sangat sedikit. Saat
penyerangan terjadi hanya terdapat delapan polisi dan 30 tentara yang bertugas.
“Kami sedang mempersiapkan bala bantuan untuk merebut kembali distrik,” klaim Rasoul.
Tidak jelas apakah militer boneka Afghanistan akan mencari bantuan dari pasukan internasional atau tidak.
Juru bicara IIA, Qari Yousuf Ahmadi, juga mengeluarkan pernyataan yang membenarkan dikuasainya Sangin oleh Mujahidin, lansir Daily Sabah.
Di Kabul, seorang anggota parlemen boneka Afghanistan yang berasal dari Sangin mendesak militer untuk bergerak cepat untuk merebut kembali distrik, mengatakan bahwa jatuhnya Sangin memiliki konsekuensi yang “menghancurkan” bagi Helmand.
Sementara itu di provinsi Kunduz, juru bicara polisi Mafuz Akbari mengatakan serangan insider pada Kamis (23/3) telah merenggut nyawa 9 polisi yang berlangsung di sebuah pos keamanan.
Akbari mengatakan penyerang telah pergi ke Taliban. Ia juga mengklaim bahwa penyerang dan pejuang Taliban mengumpulkan mayat polisi dan membakarnya.
Juru bicara IIA, Zabiullah Mujahid mengatakan pihaknya bertanggung jawab atas serangan itu, namun membantah tuduhan polisi bahwa pejuangnya telah membakar tubuh para polisi. (haninmazaya/arrahmah.com)