CANBERRA (Arrahmah.com) – Sebuah laporan baru telah mengakui bahwa Muslim Australia mengalami diskriminasi di tempat kerja dan terus meningkat.
“Pria Muslim telah menyatakan keprihatinan bahwa penggambaran negatif tentang Muslim di media mungkin telah memiliki efek yang merugikan pada harga diri pemuda Muslim dan juga mengakibatkan anak-anak Muslim ditindas di sekolah,” ujar laporan Universitas Newcastle yang dikutip oleh The Herald Sun pada Selasa (13/11/12).
Menggunakan data sensus, laporan yang dipimpin oleh Profesor Terry Lovat, menemukan bahwa tingkat pengangguran di kalangan pria Muslim lebih dari dua kali lipat dari rata-rata nasional.
Hanya 57 persen laki-laki Muslim berusia 15 tahun ke atas memiliki pekerjaan.
Laporan juga mengungkapkan bahwa ummat Islam adalah kelompok yang paling menghadapi diskriminasi di Australia dengan 13,4 persen pengangguran dibanding ummat Budha yang hanya 9,6 persen. Diskriminasi Muslim tiga kali lipat dibanding Lutheran yang memiliki tingkat pengangguran 4 persen, Baptis 4,8 persen dan Ortodoks 4,9 persen.
“Secara total, 58 persen Muslim memperoleh kuran dari 400 USD per minggu.”Laporan itu mengatakan bahwa ummat Islam menghadapi hambatan di tempat kerja.
“Ada banyak diskriminasi terhadap Muslim, bukan hanya dalam pekerjaan,” ujar peneliti sosial dan anggota eksekutif dewan Islam Victoria, Mohammad Tabbaa kepada The Herald Sun.
Tabbaa mengatakan diskriminasi termasuk seperti seorang pengusaha yang ragu untuk mempekerjakan Muslimah yang mengenakan kerudung karena mereka takut kehilangan pelanggan.
Kelompok Muslim telah berada di Australia selama lebih dari 200 tahun dan membentuk 1,7 persen dari 20 juta penduduknya.
Islam adalah agama terbesar kedua setelah Kristen. (haninmazaya/arrahmah.com)