Arrahmah.Com–Diskriminasi kembali terjadi di negeri yang mengaku menerapkan demokrari. Sejumlah karyawan Bandar Udara Charles de Gaulle, Paris, Prancis, kemarin dipecat karena dia seorang Muslim.
Sebelumnya, dalam 18 bulan terakhir sebanyak 72 petugas yang bekerja di bagian pengecekan bagasi sudah dipecat secara tiba-tiba. Entah ada unsur kesengajaan atau tidak, namun seluruh karyawan itu jelas beragama Islam. Sebagai tanda ketidakpuasan, delapan dari 72 petugas yang dipecat itu mengajukan gugatan kepada pengelola bandara, Selasa (7/11) kemarin.
Pengelola bandara sendiri tidak menjelaskan alasan pemecatan. Padahal di antara mereka terdapat seorang petugas, Herve Bataille, yang berprestasi karena pernah menemukan senjata di salah satu tas penumpang. Berkat jasanya itu Bataille mendapat surat penghargaan dari Menteri Dalam Negeri Prancis Nicolas Sarkozy.
Pemecatan mereka diduga terkait dengan upaya Prancis belakangan ini membersihkan lapangan terbang dari segala hal yang berpotensi memicu aksi ekstremis Muslim. Alasan yang selalu dibesar-besarkan pasca kampanye perang melawan teror nya AS .
Anehnya, sebelum diberhentikan mereka disodori beragam pertanyaan mengenai Islam, termasuk tentang perjalanan haji ke Mekah, Arab Saudi.
Sebelumnya, awal tahun ini aparat di bandara Charles de Gaulle airport, utara Paris, melaksanakan peninjauan keamanan terhadap staf serta meminta keterangan dari puluhan staf Muslim. Dan lebih dari 100 petugas bagasi dan kebersihan pesawat telah diawasi selama beberapa bulan.
Kasus ini akan mulai disidangkan pada 10 November mendatang. berdasarkan hukum Perancis, mereka harus diberi kesempatan untuk menjawab dakwaan sebelum mereka diskors. [cha, berbagai sumber]