OSLO (Arrahmah.com) – Imam masjid terbesar di Oslo telah dirawat di rumah sakit setelah menderita luka serius ketika penyerang bertopeng menyerangnya dengan kapak pada Senin malam (16/6/2014).
Dia menderita cedera pada jari-jari dan tangannya saat ia mencoba untuk membela diri,” kata Ghulam Sarwar, ketua masjid Oslo, kepada Aftenposten pada Selasa (17/6).
Imam Nemat Ali Shah, (57), juga terluka parah di salah satu sisi wajahnya dan beberapa luka di bawah matanya saat diserang ketika dalam perjalanan pulang dari masjid Sentral Jama’ah Ahlu Sunnah, menurut Sarwar.
Imam Ali Shah dirawat di fasilitas rumah sakit Universitas Ullevål Oslo, dan telah menjalani operasi.
“Kabarnya, keadaannya kini stabil,” kata pemimpin operasi Polres Oslo, Rune Ullsand.
Menurut saksi, penyerangan itu terjadi pukul 23:16 di gerbang Motzfeldts di wilayah timur Grønland Oslo.
Serangan Senin itu bukan yang pertama kalinya yang dialami oleh komunitas Muslim dan Jama’ah masjid Ahlu Sunnah di wilayah itu.
Pada September 2013, jama’ah Muslim menemukan kepala babi di luar masjid terbesar di Norwegia, sentral Jama’ah Ahlu Sunnah.
Sementara itu, sebuah kelompok ekstremis tak dikenal telah mengancam akan membakar semua masjid di seluruh negara Eropa Barat Laut.
Serangan terhadap imam Oslo menyebabkan komunitas Muslim di ibukota itu mengaku terkejut.
Ketua masjid Oslo menekankan bahwa imam Ali Shah tidak mempunyai konflik dengan siapa pun pada saat ini.
“Yang kami tahu bahwa imam kami tidak terlibat konflik dengan siapa pun, dan dia tidak mendapat ancaman apapun,” kata Sarwar.
“Kami sangat terkejut.”
Dalam beberapa tahun terakhir, politisi sayap kanan di Norwegia dan di seluruh Eropa telah mencoba menyerang kelompok minoritas Muslim.
Pada tahun 2011, ekstremis sayap kanan Anders Behring Breivik telah menewaskan sedikitnya 76 orang dalam serangan kembar pada gedung pemerintahan dan kamp pelatihan pemuda di Oslo.
Ekstremis sayap kanan itu mengatakan bahwa serangannya tersebut bertujuan untuk menyelamatkan Eropa dari Islam.
Dia berpendapat bahwa para korbannya tersebut pantas mati karena mereka mendukung imigrasi Muslim.
Muslim Norwegia diperkirakan berjumlah 150.000 dari 4,5 juta penduduk negara itu, sebagian besar berasal dari latar belakang Pakistan, Somalia, Irak dan Maroko.
Muslim di Eropa semakin menunjukkan perkembangannya, dimana terdapat hampir 90 organisasi Muslim dan pusat Islam di seluruh negara Eropa utara.
(ameera/arrahmah.com)