GAZA (Arrahmah.id) — Rekaman yang disiarkan oleh Al Jazeera menunjukkan seorang pria mengenakan baju besi militer IDF dan helm tentara dirantai dan dijadikan tameng hidup oleh tentara Israel ketika serangan Israel di Qalandiya dekat Ramallah.
Dalam liputan langsung penggerebekan yang disiarkan Al Jazeera, seperti dilansir Middle East Eye (31/1/2024), seorang pria terlihat digiring oleh tentara Israel dan kemudian disuruh berdiri di dekat sekelompok tentara saat mereka melakukan penggeledahan di gedung-gedung terdekat.
Pria yang dirantai dan mengenakan masker wajah itu tampak mengenakan baju militer Israel, pelindung tubuh, dan helm tentara.
Meskipun pemboman Israel terhadap Gaza telah menjadi sorotan sejak konflik dimulai pada tanggal 7 Oktober, militer Israel juga secara signifikan meningkatkan aktivitasnya di Tepi Barat yang diduduki dalam beberapa bulan terakhir.
Penggunaan perisai manusia, baik tawanan perang maupun warga sipil, dilarang berdasarkan hukum internasional.
Menurut Komite Palang Merah Internasional: “Berdasarkan Statuta Pengadilan Kriminal Internasional, ‘memanfaatkan kehadiran warga sipil atau orang lain yang dilindungi untuk membuat titik, wilayah, atau kekuatan militer tertentu kebal dari operasi militer’ merupakan kejahatan perang di konflik bersenjata internasional.”
Insiden di Qalandiya, jika dikonfirmasi, bukanlah kali pertama tentara Israel menggunakan perisai manusia.
Pada bulan Mei, Defense for Children International-Palestine (DCIP) melaporkan bahwa Israel telah menggunakan lima anak, termasuk dua balita, sebagai perisai manusia selama penggerebekan di sebuah kamp pengungsi dekat Jericho di Tepi Barat yang diduduki.
Warga Palestina telah lama mengeluhkan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh tentara Israel, dan menuduh pasukan pendudukan melakukan penghinaan rutin.
Dalam satu insiden baru-baru ini, tentara Israel memfilmkan diri mereka sendiri yang memaksa tahanan Palestina di dalam kereta sambil meneriakkan “Kami ingin menjadi budak”.
Dalam laporan lain, seorang warga sipil Palestina mengatakan kepada Middle East Eye bahwa dia digunakan sebagai tameng manusia oleh pasukan Israel di Jalur Gaza setelah diikat dan diikat dengan bahan peledak, sebelum dipaksa masuk ke dalam terowongan yang diduga digunakan oleh Hamas. (hanoum/arrahmah.id)