DUBAI (Arrahmah.com) – Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, yang dikenal sebagai MBZ, “marah” lantaran dirinya menganggap jika Netanyahu telah mengeksploitasi kesepakatan normalisasi dengan “Israel” sebagai bagian dari kampanye pemilihannya.
Laporan media “Israel” menunjukkan ketidakpuasan MBZ dengan Netanyahu yang secara terbuka mengklaim dalam kampanye, bahwa putra mahkota Abu Dhabi telah meyakinkannya akan investasi langsung hingga 10 miliar USD ke negara itu.
Seperti dilansir CNN (18/3/2021), UEA tidak ingin menjadi bagian dari kampanye pemilihan Netanyahu, dan telah memintanya untuk menunda kunjungannya hingga selesainya pemilihan umum “Israel”.
Mantan Menteri Luar Negeri Emirat Anwar Gargash mengatakan bahwa UEA “tidak akan menjadi bagian dari pemilihan internal di ‘Israel’, sekarang atau selamanya”.
Dalam sebuah tweet, Gargash mengatakan “dari perspektif UEA, tujuan dari Abrahamic Accords adalah untuk memberikan landasan strategis yang kuat untuk mendorong perdamaian dan kemakmuran dengan “Israel” dan di wilayah yang lebih luas, daripada ikut campur dalam pemilihan internal.
Sementara itu, Netanyahu mengatakan kepada Radio Angkatan Darat “Israel” pada Rabu bahwa dia akan melakukan perjalanan ke negara Teluk setelah pemilihan umum Israel 23 Maret berakhir. “Saya tidak akan pergi ke Abu Dhabi sebelum pemilu. Nanti saya ke sana,” ujarnya.
Sejak pengumuman normalisasi hubungan kedua negara pada Agustus tahun lalu, Netanyahu telah beberapa kali menunda rencana kunjungan ke UEA. Penundaan terbaru terjadi minggu lalu ketika Yordania menolak untuk mengizinkan penerbangan Netanyahu melintasi wilayah udaranya. (Hanoum/Arrahmah.com)