SEMARANG (Arrahmah.com) – Setelah tertunda satu pekan, akibat pencekalan dari pihak aparat kepolisian, pembagian 1000 VCD dakwah Ustadz Abu Bakar Ba’asyir akhirnya dilaksanakan di Semarang, Jumat siang tadi. Alhamdulillah. Acara berlangsung ba’da sholat Jumat di dua masjid besar di Semarang yakni di Masjid Agung Jateng, Jl. Gajah Raya dan Masjid madyo mangun karso (Panut) jl. Woltermunginsidi.
Saat jumpa pers, Ketua FBC (Fee Ba’asyir Community) Marzuki menjelaskan, pembagian VCD tersebut tetap dilaksanakan karena tidak dijalankannya hasil kesepakatan oleh pihak Polrestabes Semarang, laporan Abu Sumayyah kepada redaksi arrahmah.com Jumat petang.
” Pada Jumat ini 29 november 2013 kami serentak membagikan 1000 VCD dakwah Ustadz ABB, karena kami lihat dari pihak aparat kepolisian khususnya Polrestabes Semarang tidak menjalankan hasil kesepakatan satu minggu kemarin, untuk mengadakan diskusi Ilmiah, mengundang ormas-ormas islam dan juga mengundang pihak-pihak yang kurang setuju dengan kegiatan yang kami laksanakan.”
Marzukinmenegaskan bahwa bahwa dana yang kami gunakan untuk mencetak VCD Ustadz Ba’asyir, berasal dari ummat yang bersimpati dengan dakwah Ustadz Ba’asyir tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Dia menambahkan bahwa antusias masyarakat terhadap dakwah Ustadz ABB sungguh luar biasa, hal ini terbukti di lapangan tidak lebih dari 10 menit 1000 VCD sudah ludes dan langsung diserbu oleh ummat yang haus dan penasaran dengan dakwah Ustadz Ba’asyir.
” Kami di lapangan kadang masih tidak percaya dengan antusias ummat yang luar biasa terhadap VCD dakwah Ustadz Ba’asyir, karena kemarin kami sempat pesimis dengan pencitraan negatif khususnya media-media sekuler terhadap sosok Ustadz. Tapi dugaan kami sungguh meleset, rupanya banyak warga yang bersimpati dan penasaran dengan Ustadz Ba’asyir. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya Ummat yang masih menginginkan VCD Ustadz Ba’asyir, kendati sudah kami jelaskan bahwa VCD hari ini sudah habis dan tidak ada sisa lagi.”
FBC berharap kegiatan pembagian VCD Ustadz Ba’asyir di Semarang bisa dilaksanakan di kota-kota lain. Karena ummat hari ini rindu sosok ulama yang menyuarakan kebenaran. Bukan ulama yang menyuarakan kepentingan penguasa dan bukan pula ulama yang berdakwah karena harta dan dunia semata. Meski kebenaran itu dipasung dan dipenjara, dakwah kebenaran sanggup menembus dimensi ruang dan waktu. Allahul musta’an. (azm/arrahmah.com)