KABUL (Arrahmah.id) – Rafiullah Habibi, Direktur Pendidikan Teknik dan Kejuruan Imarah Islam Afghanistan (IIA), menekankan perlunya generasi muda untuk mempelajari ilmu-ilmu agama di negara ini.
Dalam acara pengumuman hasil ujian bagi sekitar lima ratus mahasiswa di institut ini, Habibi menyatakan bahwa selain ilmu-ilmu modern, generasi muda juga harus memperhatikan ilmu-ilmu agama, lansir Tolo News (12/6/2024).
Habibi mengatakan, “Ini adalah tanggung jawab berbasis agama untuk memasukkan pendidikan intelektual, ideologis, dan reformatif di samping pendidikan modern.”
Sayed Abdulrahman Rafat, Direktur Institut Mekanika Kabul, mengatakan, “Pendidikan teknik dan kejuruan adalah salah satu bagian terpenting dari pendidikan di dunia, di mana sistem pendidikan di berbagai negara melatih tenaga kerja khusus untuk pasar tenaga kerja.”
Pada saat yang sama, beberapa siswa dari institut ini yang berpartisipasi dalam kompetisi ini meminta pihak berwenang di Imarah Islam Afghanistan untuk membuka pintu sekolah bagi anak perempuan.
Nisar Ahmad Jahed, penyelenggara ujian, mengatakan, “Kami memulai proses ini sekitar sebulan yang lalu, dan sekitar 500 siswa berpartisipasi di dalamnya.”
Salah seorang peserta, Mohammad Zakir, mengatakan, “Sekolah-sekolah khusus perempuan harus dibuka kembali agar mereka juga dapat berkontribusi terhadap kemajuan negara karena baik laki-laki maupun perempuan memainkan peran penting dalam pembangunan negara.”
Para siswa di institut ini mengatakan bahwa ujian semacam ini bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran kaum muda tentang yurisprudensi dan ilmu-ilmu agama.
Peserta Zaki mengatakan, “Sebaiknya ada lebih banyak kompetisi tentang kehidupan Nabi, masalah-masalah fikih, dan masalah-masalah agama lainnya untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang fikih dan ilmu pengetahuan.”
Institut Mekanika Kabul didirikan pada tahun 1937 dan memberikan pelatihan teknis dan kejuruan di bidang mekanik kepada para siswa. (haninmazaya/arrahmah.id)