TRIPOLI (Arrahmah.com) – Direktur NATO telah berjanji untuk mengintensifkan misi pengeboman di Libya, meski Italia menyerukan agar segera dilakukannya gencatan senjata untuk mengakhiri konfik di negeri Afrika Utara itu.
“NATO akan melanjutkan misinya karena jika kami berhenti, akan semakin banyak warga sipil yang kehilangan nyawanya,” kata Sekjen Anders Fogh Rasmussen dalam sebuah video di situs NATO pada Rabu (22/6/2011), AFP melaporkan.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Italia, Franco Frattini, menyerukan segera dilakukannya langkah yang akan menghormati kemanusiaan di Libya.
Seruan Italia ini muncul di tengah meningkatnya jumlah korban dari kalangan sipil di negeri tersebut. Sekurangnya 24 warga sipil dilaporkan tewas dalam serangan udara salibis NATO dalam beberapa terakhir.
Pada Senin (19/6), Frattini menyatakan kredibilitas NATO dipertanyakan setelah serangan mematikan di wilayah pemukiman penduduk di ibukota Libya.
Namun juru bicara salibis, Komandan Mike Bracken, menyatakan bahwa reputasi NATO tidak perlu diragukan.
Sementara itu, panglima perang NATO di Libya, Letjen Charles Bouchard, menyatakan bahwa gencatan senjata hanya akan memberikan kesempatan bagi kedua belah pihak untuk menguatkan posisi menuju peperangan lain yang kemungkinan lebih berat kondisinya.
“Kami harus melanjutkan pertarungan untuk mencegah agar kondisi tidak memburuk,” kata Bouchard. (althaf/arrahmah.com)