TEL AVIV (Arrahmah.id) – Menteri urusan strategis “Israel” yang baru, Ron Dermer, telah mengumumkan penunjukan Jordana Cutler dari Facebook sebagai direktur jenderal kementeriannya, menurut media lokal.
Cutler sebelumnya menjabat sebagai direktur kebijakan publik Facebook untuk “Israel” dan diaspora Yahudi selama lebih dari enam tahun, serta posisi lain di pemerintahan “Israel” serta kedutaan AS di Tel Aviv, menurut profil LinkedIn-nya.
Pengumuman tersebut dilaporkan oleh Radio “Israel” Kan pada Rabu (11/1/2023), tetapi tidak menyebutkan kapan Cutler akan memulai jabatan tersebut.
Selama berada di raksasa media sosial itu, Facebook dihadapkan pada banyak tuduhan bias terhadap konten Palestina di platformnya.
Warga Palestina sering protes menentang sensor Facebook atas konten berbahasa Arab dan Ibrani yang berkaitan dengan masalah Palestina dan kekerasan “Israel” terhadap warga Palestina.
Kelompok HAM telah lama mengutuk raksasa media sosial itu karena menekan dan membatasi konten Palestina.
September lalu, sebuah laporan independen menemukan bahwa Facebook telah melanggar hak-hak pengguna Facebook Palestina terkait kebebasan berekspresi.
Pada 2021, 30 karyawan menuduh situs jaringan tersebut memblokir dan menghapus konten berbahasa Arab di tengah serangan “Israel” di Jalur Gaza pada Mei tahun itu, dengan serangan udara yang menewaskan lebih dari 250 warga Palestina, termasuk puluhan anak.
Instagram dan WhatsApp – keduanya platform milik Meta – juga menghadapi tuduhan bias terhadap konten Palestina di platform mereka.
Media sosial sering digunakan sebagai alat oleh warga Palestina untuk mendokumentasikan kekerasan “Israel” dan pelanggaran HAM di Yerusalem Timur, Tepi Barat, dan Jalur Gaza.
Cutler kelahiran Washington DC bekerja sebagai penasihat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam urusan diaspora Yahudi antara 2009 dan 2013.
Cutler juga bekerja sebagai penasihat media dalam kampanye pemilihan Partai Likud antara tahun 2005 dan 2007.
Sebelum posisinya di Facebook, dia adalah kepala staf di Kedutaan Besar “Israel” di AS.
Penunjukan Cutler dilakukan setelah pemerintah sayap kanan, yang dipimpin oleh Netanyahu, berkuasa di “Israel” setelah pemilu pada November. Kabinet tersebut termasuk Menteri Keamanan Nasional ekstremis Itamar Ben-Gvir, yang telah membuat pernyataan rasis terhadap warga Palestina sebelumnya. (zarahamala/arrahmah.id)