SINGAPURA (Arrahmah.com) – Menteri Luar Negeri Turki Mevlüt Çavuşoğlu dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengadakan pertemuan kunci di Singapura hanya dua hari setelah sanksi terakhir pada sekutu NATO-nya ini dijatuhkan, sebagai tanda kelanjutan dari jalur diplomatik antara kedua negara, Hurriyet melaporkan pada Jumat (3/8/2018).
Pertemuan yang dimulai pada pukul 7.30 pagi waktu setempat dan berakhir pada pukul 8.10 pagi berlangsung di Singapura pada pertemuan sampingan tingkat menteri luar negeri ASEAN.
“Kami selalu hadir untuk diplomasi, dialog dan saling pengertian. Tapi kami juga menekankan bahwa bahasa mengancam dan sanksi tidak akan menghasilkan apapun. Tentu saja, masalah ini tidak bisa diselesaikan dengan satu pertemuan, tapi kami telah sepakat untuk bekerja sama dalam rangka memecahkan masalah-masalah yang ada,” Çavuşoğlu mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan, yang dia gambarkan sebagai “pertemuan konstruktif”.
Pompeo, di sisi lain, mengatakan bahwa keputusan mereka untuk menjatuhkan sanksi ini adalah “penunjuk bahwa AS sangat serius” tentang permintaan pembebasan Brunson.
“Mereka berbicara tentang sejumlah isu, dan memiliki percakapan yang konstruktif. Mereka sepakat untuk terus mencoba menyelesaikan masalah antara kedua negara,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert.
Çavuşoğlu dan Pompeo mengadakan tiga percakapan telepon dalam beberapa hari terakhir setelah tindakan pemerintah AS melawan Turki.
AS mengumumkan sanksi terhadap Menteri Kehakiman dan Menteri Dalam Negeri Turki dengan bahwa mereka bertanggung jawab untuk melaksanakan pelanggaran hak asasi manusia yang serius terhadap Pastor Andrew Brunson yang dipenjara. Turki mengatakan akan membalas sanksi dengan cara yang sama. (Althaf/arrahmah.com)