Seorang diplomat terkemuka Amerika, Kemarin, Selasa menegaskan, pemerintah Afghanistan dan para sekutunya -yang ikut serta melakukan pendudukan terhadap Afghanistan- tidak akan pernah lelah untuk mencari upaya membendung aktifitas gerakan Taliban yang terus meningkat. Ia mengakui, gerakan itu sekarang lebih kuat dari tahun lalu.!!??
Setelah melakukan sejumlah pembicaraan dengan para pejabat Afghanistan, kemarin, Richard Pautcher, asisten menteri luar negeri AS untuk urusan Asia Tenggara dan Asia Tengah mengatakan,”Kami sekarang di Afghanistan menghadapi musuh yang dikenal berbahaya dan kuat. Konfrontasi kami dengan mereka akan terus berlanjut sepanjang tahun berjalan.!”
Kepada para koresponden, pejabat AS itu menginformasikan,”Di antara hal positif dalam konfrontasi kami dengan Taliban tahun ini adalah bahwa jumlah adanya pertambahan personil aparat kepolisian Afghanistan, di samping keberadaan kekuatan yang lebih besar dari pasukan Nato. Otomatis, kesempatan kami untuk sukses jauh lebih besar!?.”
Kantor berita ‘Frans Press’ menyiratkan, AS telah memimpin agresi terhadap Afghanistan pada penghujung tahun 2001. Sekarang masih menempatkan sebanyak 27.000 personil. Mereka juga sudah menghabiskan dana sebesar 14,2 Milyar Dolar di Afghanistan sejak agresi itu. Sedangkan untuk dua tahun ke depan, mereka menganggarkan dana sebesar 11,8 milyar!!??.
Komandan militer gerakan Taliban, Mala Dadallah telah menyinggung bergabungnya para pejuang asing di barisan mereka saat ini. Ia mengancam bahwa pasukannya akan mengalahkan pasukan NATO melalui ‘kekuatan iman.!!’
Ketika mengungkapkan identitas para mujahidin asing yang bertempur di pihak Taliban itu, Mala Dadallah berkata,”Mereka berasal dari Chechnya, Palestina dan negara-negara lain.” Ia juga menyiratkan, Taliban selama ini saling bertukaran mujahidin baik di Afghanistan mau pun Iraq.
Ia menambahkan,”NATO memiliki persenjataan terbaik di dunia, akan tetapi kami akan dapat mengalahkan mereka dengan ‘kekuatan iman.!’ Seluruh umat bersama kami. Orang-orang memberikan makanan, buah-buahan dan harta kepada kami. Mereka merasa muak dengan keberadaan pasukan penjajah dan para kaki tangan mereka.” Dalam hal ini, ia menyiratkan kepada pasukan asing yang berada di Afghanistan pimpinan Amerika Serikat.!
Sebelumnya, Taliban telah mengancam, tahun 2007 ini akan menjadi tahun yang paling berdarah bagi pasukan asing di sana. Hal ini setelah mereka berhasil meningkatkan frekuensi serangan di tahun lalu, khususnya di kawasan-kawasan selatan dan timur Afghanistan. Mereka juga mengancam akan meningkatkan serangan pada musim semi yang akan datang dengan menyiapkan ratusan relawan yang siap mati syahid. (ismo/AS)