Washington (armnews) – Departemen Luar Negeri AS, Jumat, mengumumkan akan memaksa diplomatnya untuk bertugas di Irak guna mengisi jumlah kekosongan yang bertambah di kedutaan besarnya di Baghdad dengan ancaman pencabutan penugasan.
Departemen Luar Negeri belum menerima permintaan untuk sebanyak 50 dari 250 tugas yang harus diisi di Baghdad sampai pertengahan 2008, kata Harry Thomas, Direktur Sumber Daya Manusia di Departemen Luar Negeri AS.
Antara 200 dan 300 diplomat telah diidentifikasi sebagai calon yang berpotensi dan akan menerima surat pada Senin yang memerintahkan mereka untuk mengajukan diri untuk mengisi posisi di Baghdad.
Diplomat yang dituju akan mempunyai waktu 10 hari untuk menjawab. Setelah tenggat lewat, satu panel akan secara langsung menunjuk para diplomat.
“Mulai 12 November dan berakhirnya Hari Pernyataan Terima Kasih (27 November), kami akan memiliki panel penugasan kami dan mereka akan menugaskan orang di Irak,” kata Thomas seperti dilaporkan AFP.
“Kami kemudian akan mempertimbangkan tindakan yang layak … termasuk pencabutan dari penugasan di luar negeri,” katanya. “Kami semua telah bersumpah akan mengabdi untuk negara kami.
Para Diplomat As sangat takut untuk ditugaskan di Kota Baghdad, kerana mereka tahu akan diburu oleh Para Mujahidin Iraq, dan dijadikan sasaran yg paling ampuh untuk menjatuhkan Pemerintahan As di Iraq.
Sejak Invasi AS di Iraq, Sekitar 4 ribu Tentara As di Iraq Telah kehilangan Nyawa mereka, disebabkan peluru Mujahidin-Mujahidin Iraq dan Bom-Bom Ranjau yang dibikin oleh Mujahidin. (arrahmah.com)