WASHINGTON (Arrahmah.com) – Seorang pejabat tinggi diplomat Amerika Serikat di Afghanistan telah menjadi orang pertama yang mengundurkan diri sebagai aksi protesnya atas perang AS melawan Taliban, Washington Post melaporkan.
Salah seorang pejabat Departemen Luar Negeri yang bernama Matius Holt, yang ditugaskan di provinsi Zabul, berhenti karena ia memiliki keraguan tentang alasan peperangan yang dikobarkan oleh pemerintahnya.
Surat pengunduran dirinya, yang ditulis bulan lalu, membuat para pejabat menawarkan tugas alternatif padanya, tapi ia menolak.
Presiden Barack Obama sendiri sejauh ini masih menimbang-nimbang strategi AS di Afghanistan masa depan.
Dalam kutipannya yang dipublikasikan Washington Post, Holt menulis surat kepada departemen luar negeri Amerika Serikat: “Saya telah kehilangan pemahaman dan keyakinan mengenai tujuan strategis dari kehadiran Amerika Serikat di Afghanistan. Saya punya keraguan tentang strategi saat ini dan strategi yang direncanakan untuk masa yang akan datang, tetapi pengunduran diri yang saya ajukan ini tidak didasarkan pada bagaimana kita meraih kemenangan dalam peperangan ini, tetapi mengapa dan untuk apa kita berperang.”
Holt mengatakan dia memutuskan untuk berbicara karena ia ingin warganegara AS memprotes peperangan yang menurutnya tidak tepat dilakukan itu.
“Saya ingin orang-orang di Iowa, orang-orang di Arkansas, orang-orang di Arizona, untuk menyeru anggota kongres mereka dan berkata, ‘Dengarlah, kami kira ini (perang) tidak benar’.”
Untuk mencegah mundurnya Holt, para pejabat AS menawarkan pekerjaan lain di Kedutaan Besar AS di Kabul. Ia diterbangkan ke Washington untuk bertemu dengan utusan khusus AS untuk Afghanistan dan Pakistan, Richard Holbrooke, untuk membujuk Holt agar tetap bekerja untuk pemerintah.
Namun, pada akhirnya Holt tetap menolak, dan pengunduran dirinya menjadi akhir bulan Oktober.
Dia mengatakan bahwa pemberontakan menjadi marak di beberapa bagian wilayah Afghanistan setelah pasukan AS datang ke negara itu. (althaf/bbc/arrahmah.com)