KAIRO (Arrahmah.com) – Beredar berita yang sangat kuat bahwa Mesir tengah melakukan diplomasi yang intensif dengan Amerika Serikat dalam upaya untuk membebaskan syaikh Dr. Umar Abdurrahman dari penjara Amerika.
Situs berita Muheet, Mesir, menyebutkan bahwa pemerintah Amerika mengajukan beberapa opsi kepada pemerintahan Kairo, sebagai harga pembebasan syaikh Umar. Sebelum ini, pemerintahan Kairo telah menolak opsi pertukaran antara tahanan Mesir dan tahanan Amerika. Dinas Intelijen Amerika (CIA) menawarkan pembebasan syaikh Umar dengan syarat Mesir menyerahkan beberapa orang warganya kepada Amerika untuk ditahan dan diinterogasi. Di antara warga Mesir yang diinginkan Amerika adalah syaikh Dr. Muhammad azh-Zhawahiri, saudara kandung orang no. 1 Al-Qaeda Dr. Aiman azh-Zhawahiri, yang saat ini dipenjara oleh Mesir dengan tuduhan memiliki keterlibatan dengan jaringan Al-Qaeda.
CIA juga menuntut Mesir untuk membebaskan agen intelijen Mossad, Audah Sulaiman Tarabin, dan seorang agen intelijen Yordania yang dituduh bekerja untuk Mossad. Keduanya ditangkap oleh aparat keamanan Mesir atas tuduhan melakukan kegiatan spionase.
Syaikh Dr. Umar Abdurrahman adalah doktor ilmu tafsir alumni Universitas Al-Azhar, Kairo. Keberanian dan keteguhannya dalam menyuarakan kebenaran di hadapan penguasa sekuler Mesir telah menyebabkannya keluar masuk penjara di Mesir. Ia dianggap sebagai guru spiritual bagi dua gerakan salafi jihadi di Mesir, al-Jama’ah al-Islamiyah dan Jihad Islami. Pemerintah salibis Amerika menangkapnya sejak 18 tahun yang lalu dan menjatuhi beliau hukuman penjara seumur hidup, atas tuduhan mendukung aksi terorisme, utamanya pemboman lahan parkir WTC pada tahun 1993.
Keluarga syaikh telah melakukan berbagai upaya untuk mendesak pemerintah Mesir dan Amerika demi pembebasan syaikh. Sampai saat ini usaha mereka dimentahkan oleh pemerintahan salibis Amerika dan sekuleris Mesir. Terakhir, keluarga syaikh berdemo di depan Kedutaan Besar Amerika di Kairo. Semoga Allah menyegerakan pembebasan syaikh Umar hafizhahullah.
(muhib al-majdi/arrahmah.com)