KAIRO (Arrahmah.com) – Mesir telah melarang para pemimpin “Hizbullah” memasuki negara itu, setelah pekan lalu Dewan Kerjasama Teluk (GCC) menyatakan “Hizbullah” sebagai organisasi teroris, sebagaimana dilansir oleh Orient Net, Selasa (/3/2016).
Keputusan Mesir juga menyatakan bahwa orang-orang yang berafiliasi dengan “Hizbullah” juga akan dilarang memegang saham di bank-bank Mesir.
Ini adalah perubahan yang mengejutkan bagi Mesir, yang selama ini memiliki hubungan yang dekat dan melakukan koordinasi keamanan dengan “Hizbullah”, dan Mesir baru saja menjadi tuan rumah bagi delegasi “Hizbullah” Libanon dua minggu yang lalu.
Pada kesempatan itu, perang Suriah dibahas sebagai titik perhatian bersama bagi Mesir dan “Hizbullah”, bersamaan dengan meningkatnya ketegangan antara “Hizbullah” yang terkait dengan Syiah Iran dan pemerintah pro-Arab dari Lebanon.
Dewan Kerjasama Teluk (GCC) sebelumnya telah memberikan sanksi terhadap individu-individu dan cabang-cabang “Hizbullah” sebagai teroris, tapi ini adalah pertama kalinya organisasi inti utama Libanon itu dicap sebagai organisasi teroris oleh GCC.
The Wall Street Journal melaporkan bahwa pernyataan GCC terhadap “Hizbullah” datang dua minggu setelah Arab Saudi membatalkan paket bantuan 4 miliar dolar AS untuk pasukan keamanan Libanon, dan seminggu setelah lima anggota blok itu memperingatkan warganya agar tidak bepergian ke negara Mediterania.
(ameera/arrahmah.com)