SOMALIA (Arrahamah.com) – Kelompok militan Somalia Asy Syabaab merilis pernyataan yang menolak vaksin Oxford-AstraZeneca dan menuntut pemerintah Mogadishu untuk “berdoa dan bertaubat kepada Allah” karena telah mengelolanya.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Selasa (31/3/2021), sebagaimana dilansir Al Araby, Asy Syabaab memperingatkan warga Somalia agar tidak mengikuti negara Somalia dengan menggunakan vaksin virus Covid-19 itu.
“Vaksin AstraZeneca terbukti tidak efektif dan memiliki efek samping yang merugikan. Beberapa negara Eropa -termasuk Jerman, Prancis, Italia, Spanyol, Irlandia dan lainnya- juga telah menangguhkan vaksin AstraZeneca,” kata pernyataan itu.
“Mereka adalah negara dengan sumber daya medis yang jauh lebih baik daripada Somalia yang tidak memiliki personel medis atau laboratorium yang memenuhi syarat untuk menilai efisiensi, keamanan, atau kinerja vaksin.”
Asy Syabaab merekomendasikan warga Somalia agar mengikuti pengobatan dan pencegahan virus Covid-19 dengan pengobatan yang dijarkan dalam Al Qur’an dan Nabi Muhammad, seperti madu dan minyak habbatussauda.
Awal bulan ini, Somalia menerima pengiriman pertama 300.000 dosis vaksin AstraZeneca melalui inisiatif COVAX internasional untuk memastikan bahwa negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah menerima vaksin.
Vaksinasi pertama Somalia dilakukan di rumah sakit Martini di ibu kota Mogadishu pada 16 Maret. Menteri Kesehatan Fawziya Abikar Nur kala itu mendesak masyarakat untuk menerima vaksin gar terjaga dari penularan virus Covid-19 di negara berpenduduk 15 juta orang yang memiliki sistem kesehatan terlemah di benua Afrika.
Nur meyakinkan bahwa pihak berwenang akan mulai bekerja mendistribusikan vaksin di seluruh Somalia.
“Vaksi yang ada ini akan kami distribusikan ke sebagian besar rumah sakit utama di ibu kota dan kantor pusat pemerintah agar para pegawai pemerintah dapat dengan mudah mendapatkan vaksinasi di tempat kerjanya,” ujarnya saat itu.
Pekan lalu, AstraZeneca membalas klaim bahwa vaksinnya tidak aman, dengan mengatakan uji coba menunjukkan vaksin Covid-19 100 persen efektif dalam mencegah penyakit parah.
Kasus Covid-19 di Somalia meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Negara ini memiliki total 11.292 kasus virus termasuk 5.976 kasus aktif, 521 kematian dan 4.795 pemulihan. (hanoum/arrahmah.com)