SINGAPURA (Arrahmah.id) — Singapura melarang film kontroversial India tentang eksodus umat Hindu dari Kashmir yang berpenduduk mayoritas Muslim. Langkah Singapura dilakukan dengan alasan kekhawatiran atas potensi permusuhan di antara komunitas berbeda.
“The Kashmir Files” telah dipuji oleh Perdana Menteri India Narendra Modi dan para pengikut nasionalis Hindu sayap kanannya. Film tersebut juga telah terbukti sukses di box office, namun para kritikus mengatakan alur cerita film terlalu lepas dengan fakta dan sentimen anti-Muslim dari penggemar.
“Film ini akan ditolak klasifikasinya karena penggambaran Muslim yang provokatif dan sepihak serta penggambaran umat Hindu yang dianiaya dalam konflik yang sedang berlangsung di Kashmir,” kata pemerintah Singapura dalam sebuah pernyataan, seperti dikutp dari Al Jazeera (9/5/2022).
“Representasi ini berpotensi menimbulkan permusuhan di antara komunitas yang berbeda, dan mengganggu kohesi sosial dan kerukunan beragama dalam masyarakat multi-rasial dan multi-agama kita,” tambah pernyataan itu.
5,5 juta penduduk Singapura sebagian besar terdiri dari etnis Cina, Melayu dan India. Negara kota di Asia Tenggara ini memiliki undang-undang ketat yang menghukum setiap upaya untuk mengganggu kerukunan antar ras dan agama.
Ratusan ribu orang, banyak dari mereka Hindu, melarikan diri dari Kashmir setelah pemberontakan kekerasan terhadap pemerintahan India dimulai pada tahun 1989.
Pendukung film berbahasa Hindi berdurasi 170 menit itu mengatakan film itu menyoroti bab sejarah Kashmir yang sering diabaikan, sementara yang lain melihatnya sebagai bukti meningkatnya polarisasi agama yang menurut para pengkritik Modi telah dipupuk sejak berkuasa pada 2014. (hanoum/arrahmah.id)