BEKASI (Arrahmah.com) – Seorang wartawan aktivis Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk), Tantowi Anwari dipukuli massa warga masyarakat yang sedang menghadang Jemaat Gereja Liar HKBP Filadelfia, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Minggu (6/5). Dia dipukul dan ditendang hingga tangan dan punggungnya lecet karena menggunakan kaus bertuliskan ‘Lawan Tirani Mayoritas’.
“Saya dipukul dan ditendang oleh sekitar tujuh sepuluh orang,” ujar Tantowi.
Tanthowi menceritakan, awal mula peristiwa tersebut saat 500-an orang warga Jejalen Jaya menghadang jemaat gereja liar HKBP yang ingin beribadah di lahan gerejade desa Jejalen Jaya, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
“Jemaat akhirnya pulang, namun karena ada jemaat yang datang belakangan, mereka dikejar oleh massa,” ucapnya.
Saat jemaat kocar-kacir itulah, lanjut Tantowi, ia ditarik oleh warga yang mempersoalkan kaos yang dipakainya. Kaos Tantowi bertuliskan ‘Lawan Tirani Mayoritas’.
“Dia menanyakan apa artinya. Saya jawab, kami mencoba membangun Indonesia damai dengan berbagai keberagaman,” ujar Tantowi.
Namun demikian, warga tersebut itu tetap tidak terima. Dia malah berteriak “Anda melawan Islam”. “Kaos saya dicopot. Saya telanjang. Lantas ada konsentrasi massa ke arah saya, dan saat itu saya dipukul dan ditendang,” ujar Education Manager Sejuk ini.
Namun, kata dia, polisi cepat mengamankan dan membawanya ke Polsek Tambun. Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, kata Tantowi, massa tersebut adalah Front Pembela Islam (FPI) wilayah Tambun. “Tapi mereka tidak memakai atribut,” ujarnya.
Tantowi mengatakan, massa FPI itu juga mengambil KTP-nya. “Tapi polisi janji akan mengembalikan,” ujarnya
Sementara itu, pihak kepolisian menyatakan tidak ada pemukulan terhadap aktivis Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk) Tantowi Anwari.
Itu disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto menyusul kabar pemukulan terhadap Tantowi saat sedang meliput ibadah HKBP Filadelfia, Tambun, Bekasi, Jawa Barat.
“Tidak ada pemukulan. Ia hanya hampir dipukul karena memakai kaos yang provokatif bahasanya,” ungkap Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Minggu (6/5).
Menurut Rikwanto, warga yang hendak menyerang Tantowi bukan berasal dari kelompok ormas tertentu. Tantowi yang menghadiri ibadah itu menggunakan kaos bertuliskan ‘Melawan Tirani Mayoritas’. Tulisan di kaos tersebut menjadi provokatif.
“Akhirnya ia diamankan di Polsek Tambun. Ia diamankan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” terang Rikwanto. (bilal/dbs/arrahmah.com)