IDLIB (Arrahmah.com) – Beberapa kelompok perlawanan Suriah faksi yang didukung Turki telah mengumumkan pembentukan front militer baru dengan nama Jabhah Tahrir Suriah (JTS) atas perintah Intelijen Turki, lapor Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) pada Jumat (10/9/2021).
Front militer baru terdiri dari kelompok Divisi al Mu’tasem, Divisi al Hamza, Divisi ke 20, Brigade Suqur al Sham, Divisi Sultan Suleiman Shah (al-Amshat), dan beberapa kelompok lainnya.
Aliansi yang baru-baru ini terbentuk sebagai perpanjangan dari ruang operasi “Azm” yang dibentuk pada pertengahan Juli lalu.
Pada 23 Agustus, aktivis SOHR melaporkan melihat kelompok perlawanan Suriah yang didukung Turki dalam siaga tinggi di pedesaan Aleppo, pasca al Amshat, Divisi al Hamza, dan Brigade Suqor al-Shamal menolak tuntutan ruang operasi “Azm” yang baru didirikan.
Ruang operasi “Azm”, yang terdiri dari faksi-faksi “Tentara Nasional”, mengepung kamp-kamp Divisi al Amshat dan Divisi Hamzah di Hawar Killis dan memberi kelompok ini batas waktu hingga tengah malam untuk bergabung dengan ruang operasi atau akan melancarkan operasi militer melawan mereka.
Menurut aktivis SOHR, pasca kejadian itu dibentuklah badan baru yang terdiri dari Divisi Hamzah, Sultan Malek Shah, Brigade Suqur Al Shamal, divisi Sultan Sulaiman Shah, Jabha al Shamiya, Divisi Sultan Murad, divisi Ahrar al Sharqiya, Al Sharqiya Army dan Jaysh al Islam.
Namun Jabah al Shamiya menolak keberadaan kelompok perlawanan Suriah Sulaiman Shah, juga dikenal sebagai “Aamshat”, di badan itu dengan alasan yang belum jelas hingga sampai saat ini. (hanoum/arrahmah.com)