RAMALLAH (Arrahmah.com) – Direktur Unit Undang-undang Forum Tawanan, Jawad Polis mengatakan, pengelola penjara “Israel” kini dalam kondisi darurat, setelah terpaksa mengevakuasi 80 tawanan Palestina ke rumah sakit sipil.
Polis mengatakan, penjara “Israel” mengalami kekurangan personel, terutama untuk penjaga tawanan, dimana setiap tawanan memerlukan tiga penjaga. Kondisi ini menyebabkan membengkaknya pembiayaan dan menghabiskan anggaran pertahanan zionis “Israel”.
Forum mengatakan, reaksi kemarahan petugas tahanan atas kebijakan pemerintah keji “Israel” untuk membiarkan para pemogok makan mulai muncul akhir-akhir ini, ditandai mangkirnya mereka dalam menghadapi para tawanan yang sedang mogok makan sejak 40 hari lalu. Pejabat penjara telah mengumumkan sebelumnya, tetap tidak boleh ada dialog dengan para tawanan. Hal ini menjadi dilema bagi para petugas pengelola tahanan yang kewalahan mengurus tahanan yang mulai jatuh sakit satu persatu. Itu sangat menguras tenaga dan pikiran mereka.
Polis menambahkan, saat pengelola penjara mengalami kondisi sulit. Para pejabat tetap pada sikapnya, mereka tidak akan berdialog dengan para tawanan. Namun buktinya sejumlah petugas mau mendatangi pimpinan tawanan dalam upaya mencari solusi dari masalah ini. Hingga saat ini belum dicapai kata sepakat dalam perundingan antara petugas pengelola tahanan dengan para pemogok makan. (adibahasan/arrahmah.com)