LYMAN (Arrahmah.id) – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengumumkan pada Ahad (2/10/2022) bahwa pasukannya telah mengambil alih Lyman setelah mengepungnya sehari sebelumnya.
“Pada 12:30 (09:30 GMT) Lyman dibersihkan sepenuhnya. Terima kasih kepada militer kami, para pejuang kami,” klaimnya dalam sebuah pidato video.
Militer Rusia tidak mengomentari Lyman setelah mengumumkan pada hari sebelumnya bahwa pihaknya menarik pasukannya di sana untuk pindah ke “posisi yang lebih menguntungkan”.
‘Semacam dilema’
Hilangnya Lyman merupakan pukulan signifikan bagi pasukan Rusia, yang telah menggunakan kota itu selama berbulan-bulan sebagai pusat logistik dan kereta api penting di wilayah Donetsk untuk memindahkan peralatan militer, pasukan, dan pasokan lain yang diperlukan, lansir Al Jazeera.
“Tanpa rute itu, akan lebih sulit sehingga menghadirkan semacam dilema bagi Rusia ke depan,” kata Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.
Lyman, yang direbut kembali oleh Ukraina dengan mengepung pasukan Rusia, berada di wilayah Donetsk dekat perbatasan dengan wilayah Luhansk. Ini adalah dua dari empat wilayah yang dianeksasi Rusia pada Jumat setelah orang-orang di sana memberikan suara dalam referendum, yang oleh Ukraina dan Barat disebut tidak sah.
Institute for the Study of War, sebuah think-tank yang berbasis di Amerika Serikat, mengatakan jatuhnya Lyman menunjukkan bahwa Rusia “mengurangi prioritas mempertahankan Luhansk” untuk menguasai wilayah pendudukan di Ukraina selatan.
“Sumber-sumber Ukraina dan Rusia secara konsisten menunjukkan bahwa pasukan Rusia terus memperkuat posisi Rusia di oblast Kherson dan Zaporizhia, meskipun baru-baru ini runtuhnya front Kharkiv-Izyum dan bahkan ketika posisi Rusia di sekitar Lyman runtuh,” katanya. (haninmazaya/arrahmah.id)