MAKASSAR (Arrahmah.com) – Gempa besar beruntun dengan kekuatan 5 SR sampai 7,4 SR mengguncang Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, pada Jumat siang hingga petang (28/9/2018).
Gempa tersebut dilaporkan membuat banyak bangunan rusak di dua daerah itu. Sejumlah retakan juga muncul di jalan-jalan raya dua daerah tersebut.
Jumlah korban jiwa maupun luka serta dampak kerusakan masih sedang didata oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana, sampai Jumat malam.
Menanggapi hal tersebut, Tim Wahdah Peduli langsung mengirim sejumlah relawan ke Donggala dan Palu Sulawesi Tengah pada malam itu juga.
Direktur LAZIS Wahdah Syahruddin mengatakan, ada 6 relawan asal Poso, 5 relawan asal Ampana dan 2 relawan asal Makassar yang diberangkatkan.
“Keberangkatan tim di lapangan bertujuan untuk melakukan tahap assesment emergency conditional, dimana tim akan menyebar dan melakukan pendataan titik-titik gempa,” ujar Syahruddin.
“Sebelumnya relawan lokal memang sudah berada di lokasi terdampak, ditambah lagi dengan tim yang diberangkatkan pagi ini,” imbuhnya.
Untuk gelombang kedua, lanjut Syahruddin, tim dari Makassar kembali akan diterjunkan sebanyak 12 orang.
Ahmad Muslimin, relawan LAZIS Wahdah yang berada di lokasi gempa mengirim sejumlah rilis video, foto dan berita kondisi di kota Palu yang juga terdampak parah.
Dalam video itu terlihat teriakan histeris dimana-mana dengan penampakan air laut yang mulai menggenangi ruas-ruas jalan di sekitaran Masjid. Beberapa juga terlihat bangunan jembatan yang juga roboh.
Selain itu, video yang dikirimkan oleh Ahmad Muslimin juga menampilkan kondisi korban di pelataran halaman kantor Palang Merah Indonesia kota Palu.
Mereka kini dirawat di jalan-jalan dengan perlengkapan medis seadanya.
(ameera/arrahmah.com)