JAKARTA (Arrahmah.com) – “Hancur hati ini dengan melihat akhlak yang sedemikian mulia dan luhur, padahal berbeda agama. Konon Amerika negara terjahat, namun di sana jutaan muslimin muslimat, dan Duta Besarnya dengan ringan kaki datang ke rumah saya. Padahal rencana kedatangan beliau sudah dua bulan yang lalu, namun saya terus menunda karena sakit dan lainnya. Beliau tetap menunggu waktu, terserah saya, hari apa, jam berapa, maka saya sarankan hari Rabu jam 16.00 wib. Maka beliau datang tepat waktu..Subhanallah….”
Komentar di atas, bukanlah sembarangan komentar. Pernyataan itu keluar dari bukan orang sembarangan dan juga bukan untuk orang sembarangan. Itu adalah pernyataan yang dilontarkan Pemimpin Majelis Rasulullah, Habib Munzir bin Fuad al-Musawa, kepada seorang laki-laki bernama Scot Marciel yang saat ini menjabat Duta Besar negara penjajah Amerika Serikat untuk Indonesia.
Habib Munzir Al Musawa, sebagaimana telah dipublikasikan di situs resmi Majelis Rasulullah, http://majelisrasulullah.org, Jumat, (11/1/2013), diceritakan telah menerima kadatangan Scot Marciel di kediamannya pada Rabu (9/1/2013) lalu. Di laporan itu tak dijelaskan di kediaman yang mana.
Kedatangan Scot dijelaskan oleh Habib Munzir untuk mendiskusikan soal toleransi beragama dan dialog antaragama. Dijelaskan dalam situs tersebut bahwa Habib Munzir yang belajar Islam di Yaman, menyampaikan kepada Scot bahwa misi dakwahnya adalah untuk mengajak dan mengajarkan pada seluruh umat bahwa Islam adalah agama yang damai dan penuh cinta kasih.
Habib Munzir juga mengatakan bahwa organisasinya adalah bagi semua orang. “Terutama bagi para pemuda, dari kota-kota besar yang penuh sesak dan mengakibatkan stress seperti Jakarta. Mereka yang ingin menemukan kedamaian batin dan meninggalkan kekerasan, anarki dan obat-obatan terlarang/narkoba,” jelas Habib Munzir.
Sementara Scot mengatakan kepada Habib Munzir bahwa melibatkan para pemuda juga merupakan prioritas dari Kedutaan (AS) dan ia menceritakan beberapa dari berbagai kesempatan pertukaran pelajar di Amerika Serikat untuk para pemuda Indonesia.
Atas kehadiran Scot ke rumahnya itu Habib Munzir mengatakan dengan takjub, “Toleransi dengan umat beragama sangat baik. Belum pernah ada Duta Besar negeri manapun mau datang ke rumah saya. Ia tidak mau mengundang saya ke Kedutaan, ia tidak mau mengundang saya ke rumah dinasnya, tapi ia datang langsung ke rumah saya.”
Maka, diakhir tulisan itu Habib Munzir menyerukan kepada semua orang agar bersikap seperti Scot. Habib Munzir juga berdoa agar Allah Swt melimpahkan hidayah dan kesucian kepada Scot dan kepada seluruh penduduk Amerika Serikat.
“Saudara dan saudariku, buka hatimu lebih luas kepada yang seagama dan tidak seagama. Itulah pribadi Sayyidina Muhammad saw. Semoga Allah melimpahkan hidayah dan kesucian pada beliau dan seluruh penduduk Amerika Serikat dan seluruh dunia. amiin,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Amerika Serikat merupakan negara yang paling bertanggung jawab atas terbunuhnya jutaan kamu muslimin di Iraq dan Afghanistan dalam serangan invasinya beberapa tahun lalu. (bilal/SI-online/arrahmah.com)