WASHINGTON (Arrahmah.com) – FBI pada Jum’at pekan lalu menggerebek rumah seorang laki-laki mualaf di Pittsburgh yang diduga mendukung ISIS, lansir United Press International pada Ahad (31/12/2017).
Sean Andrew Duncan ditangkap karena menghancurkan bukti dan menghalangi penyelidikan FBI, menurut sebuah keluhan kriminal yang diterima oleh WJLA-TV. Insiden tersebut terjadi setelah agen FBI menggerebek rumah Duncan di Sterling, Penn.
“Beberapa saat sebelum agen FBI memasuki kediaman melalui pintu depan, Duncan berlari keluar dari pintu belakang, bertelanjang kaki, dan dengan sesuatu di lengannya,” laporan tersebut mengklaim.
“Agen FBI yang menjaga pintu belakang berteriak pada Duncan untuk berhenti. Sebelum berhenti, Duncan melempar tas plastik ke salah satu petugas FBI … Tasnya adalah tas plastik Ziploc dan berisi chip memori yang telah dipecah menjadi beberapa bagian dan ditempatkan dalam cairan yang menghasilkan gelembung putih berbusa.”
Menjadi mualaf, Duncan telah berada di pencarian FBI sejak Februari 2016 ketika seorang kerabat melaporkannya ke FBI karena diduga menyuarakan persetujuannya terhadap militan Islam yang memenggal kepala orang-orang barat di Timur Tengah dan merencanakan perjalanan ke Turki dengan tujuan bergabung ke ISIS.
Duncan dan istrinya, yang tidak disebutkan dalam keluhan kriminal, melakukan perjalanan ke Turki pada bulan Februari namun segera dideportasi kembali ke Amerika Serikat. Ketika Duncan kembali ke rumahnya, dia menghapus akun Facebook-nya dan mengganti nomor teleponnya.
Duncan juga memiliki korespondensi panjang dengan “co-konspirator yang tidak disebutkan namanya,” terutama mengenai pesan teks terenkripsi, dengan pendukung ISIS di Amerika Serikat.
Menurut keluhan tersebut, konspirator tersebut mengungkapkan ketidakpuasannya pada rekan kerja perempuan yang mengenakan gaun pendek dan Duncan mengiriminya sebuah artikel berjudul, “Bagaimana membuat bom di dapur ibumu” dari Inspire, majalah Al-Qaeda.
Pasangan tersebut juga dilaporkan saling memberi tahu bahwa mereka mendukung ISIS dan mendiskusikan kemungkinan melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dalam jihad.
Agen FBI juga menggeledah telepon Duncan dan menemukan pencarian baju besi, perlengkapan tempur bergaya militer dan istilah-istilah terkait senjata lainnya dalam aplikasi mesin pencari di telepon genggamnya. (althaf/arrahmah.com)