DAMASKUS (Arrahmah.id) – Di tengah gempuran baru dari pasukan perlawanan Suriah, rezim Bashar al-Assad secara sewenang-wenang menahan orang-orang yang berusia 15-47 tahun di wilayah Ghouta Timur, Damaskus.
Dilansir Anadolu pada Rabu (4/12/2024), rezim Bashar al-Assad menghentikan dan menahan siapa pun di Ghouta Timur yang dianggap mampu memanggul senjata, beserta kendaraan mereka.
Banyak pemuda di wilayah tersebut dilaporkan berusaha bersembunyi untuk menghindari penangkapan itu.
Wilayah Ghouta Timur juga menghadapi tantangan berat, termasuk harga makanan yang melambung tinggi dan kekurangan bahan bakar.
Ghouta Timur memiliki sejarah yang suram, terutama ketika rezim Bashar al-Assad melakukan serangan menggunakan senjata kimia pada 21 Agustus 2013. Akibat serangan tersebut lebih dari 1.400 warga sipil tewas di wilayah yang dikuasai pasukan perlawanan.
Pada tahun 2018, wilayah ini kembali menarik perhatian internasional karena serangan tanpa henti oleh pasukan rezim Bashar al-Assad dan kelompok-kelompok yang didukung Iran. Bahkan Rusia juga melancarkan serangan udara di wilayah tersebut.
Ribuan warga sipil terbunuh, dan bantuan kemanusiaan terhambat selama pengepungan. Pada bulan April 2018, pasukan perlawanan akhirnya dipaksa untuk pergi meninggalkan Ghouta Timur di bawah tekanan militer yang kuat.
Selama sepekan terakhir, pasukan perlawanan Suriah dalam sebuah serangan mendadak, telah menguasai Aleppo dan wilayah-wilayah lainnya. (Rafa/arrahmah.id)