HAMA (Arrahmah.com) – Pasukan Tentara Pembebasan Suriah (FSA) menggempur bandara militer strategis di kota Hama dengan lebih dari 40 roket Grad saat rezim kembali merebut kota Soran.
Bandara militer Hama yang dikendalikan oleh pasukan rezim Asad kini tidak bisa beroperasi karena serangan roket tersebut, ujar sumber kepada Zaman Alwasl.
Video amatir yang beredar di media sosial memperlihatkan gumpalan asap hitam naik ke langit dari kejauhan.
Jaisyul Naser, kelompok yang beroperasi di pedesaan utara Hama, mengaku melancarkan serangan, yang berhasil mendorong pasukan rezim Asad dan Rusia untuk memindahkan helikopter mereka ke lapangan udara Shayrat di Homs tengah, lansir Zaman Alwasl pada Ahad (16/4/2017).
Akun Twitter pro-pejuang Suriah mengatakan roket Grad dilancarkan sebagai tanggapan atas serangan rezim Asad di daerah-daerah sipil di pedesaan Hama.
Pada Sabtu (15/4), faksi-faksi FSA merebut kembali wilayah yang hilang di Hama setelah pemboman udara berat oleh pasukan rezim, ujar sumber.
Sedikitnya 10 tentara rezim tewas dalam serangan balik di kota Helfaya. Dua tank dan kendaraan lapis baja juga hancur.
September lalu, faksi FSA mendapat pasokan roket Grad, menurut Fares Al-Bayoush, komandan FSA. Roket Grad BM-21 dengan rentang 22km dan 40 km baru-baru ini dimiliki oleh pejuang Suriah dengan jumlah yang sangat baik, ujar laporan Reuters mengutip Al-Bayoush. Ia tidak menyebutkan secara spesifik berapa jumlah roket yang telah mereka terima.
Sementara itu, pasukan rezim Asad kembali merebut kota Soran di dekat kota Hama pada Ahad (16/4), dengan dukungan serangan udara berat dari pasukan Rusia, ujar pejuang Suriah dan warga. (haninmazaya/arrahmah.com)