ANKARA (Arrahmah.com) – Dalam upaya untuk mengurangi krisis ekonomi yang meningkat yang telah melanda negaranya dan memicu gejolak pasar di seluruh dunia, Erdogan mengatakan kepada rakyat Turki, “saat Amerika memiliki dolar, kita memiliki Tuhan”.
Mata uang Turki mencapai rekor terendah terhadap dolar AS dan euro pada awal Jumat saat anjlok tujuh persen terhadap dolar, setelah awalnya turun 12 persen.
Hal ini terjadi di tengah hubungan Turki dan AS yang memburuk akibat penahanan pastor AS, Andrew Brunson, atas tuduhan teror dan isu-isu lainnya.
Erdogan berusaha meredakan kekhawatiran, dan mengatakan kepada rakyat Turki dalam pidatonya yang disampaikan pada Jumat (10/8/2018): “Ada berbagai kampanye yang sedang dilakukan. Jangan pedulikan mereka.”
“Jangan lupa, jika mereka memiliki dolar, kita memiliki rakyat, kita memiliki Tuhan. Kita bekerja keras. Lihatlah kita 16 tahun lalu dan lihat kita sekarang.”
Erdogan juga menegaskan bahwa Turki tidak akan kalah dalam perang ekonomi.
Presiden AS, Trump, menulis di akun Twitternya, “Saya baru saja mengesahkan penggandaan tarif pada baja dan aluminium Turki saat mata uang mereka, Lira Turki, jatuh dengan cepat terhadap dolar kami yang sangat kuat! Aluminium sekarang akan 20 persen dan Baja 50 persen. Hubungan kita dengan Turki tidak bagus saat ini!”
Saham produsen baja Turki Kardemir dan Erdemir masing-masing turun sebesar delapan persen dan 9,9 persen setelah tweet Trump.
Erdogan menghimbau rakyat Turki untuk menjual dolar dan emas serta membeli Lira untuk membantu meningkatkan nilai mata uang Lira.
“Jika ada orang di antara kalian yang memiliki emas, dolar, euro di bawah bantal, kalian harus membawanya ke bank dan menjualnya untuk membeli Lira,” tegas Erdogan.
(ameera/arrahmah.com)