BEOGRAD (Arrahmah.id) — Ulama Serbia, Senad Ramović Becan, tewas ditembak polisi setelah menolak menyerah saat akan ditangkap polisi setempat karena diduga terlibat serangan di kedubes Israel bulan Juli lalu.
Dilansir Blic (17/8/2024), Ramović sebelumnya secara terbuka mengancam Menteri Kepolisian dan anggota dinas keamanan dengan mengatakan untuk tidak mencoba menangkapnya di rumahnya dan bahwa dia tidak takut mati.
Ramović diduga polisi mempunyai hubungan dengan seorang mualaf asal Novi Pazar bernama Miloš Žujović (25) alias Salahuddin yang menyerang senjata crossbow menyerang Kedutaan Besar Israel di Beograd sehingga menyebabkan sejumlah penjaga terluka.
Sebelumnya, Ramović pernah dihukum selama 13 tahun penjara. Dia ditangkap pada tahun 2007 setelah konfrontasi bersenjata sengit dengan polisi di desa Trnava dekat Novi Pazar. Saat itu, 14 rekan Ramović lainnya ditangkap, semuanya diidentifikasi sebagai anggota gerakan Wahhabi.
Mereka dituduh merencanakan pembunuhan Mufti Muamer Zukorlić yang dinilai bermasalah kala itu serta mempersiapkan serangan di Beograd dan Novi Pazar.
Namun informasi itu dibantah Ramović. Menurutnya, dia difitnah pada kasus penembakan di sebuah masjid di Novi Pazar pada tahun 2006. Dia menyebutkan malah kerabatnya yang menjadi korban dalam penembakan itu. (hanoum/arrahmah.id)