WASHINGTON (Arrahmah.com) – Dua orang Iran didakwa pada Senin (20/8/2018) karena diduga menjadi mata-mata untuk Iran di Amerika Serikat, termasuk melakukan pengawasan di fasilitas Yahudi dan mengumpulkan informasi tentang pendukung oposisi militan Iran Mujahidin-e Khalq, kata Departemen Kehakiman.
Reuters melaporkan bahwa Ahmadreza Mohammadi-Doostdar (38) seorang warga negara ganda, AS-Iran, dan Majid Ghorbani (59) seorang warga negara Iran dan penduduk California, didakwa dalam dakwaan dengan bertindak atas nama Iran dengan melakukan pengawasan, Departemen Kehakiman mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Dakwaan itu menuduh Doostdar melakukan perjalanan dari Iran ke Amerika Serikat pada Juli 2017 untuk mengumpulkan intelijen tentang entitas yang dianggap musuh pemerintah Iran, termasuk kepentingan “Israel” dan Yahudi serta orang-orang yang terkait dengan MEK, katanya.
Departemen Kehakiman mengatakan Doostdar melakukan pengawasan pada Juli 2017 dari fasilitas Yahudi ultra-ortodoks di Chicago, Rohr Chabad House, termasuk memotret fitur keamanan.
Ghorbani menghadiri pertemuan MEK di New York pada 20 September 2017, untuk memprotes pemerintah Iran saat ini, mengambil foto para peserta, yang kemudian diteruskan ke Doostdar dan dibayar sekitar $ 2.000.
Foto-foto itu, banyak dengan catatan tulisan tangan tentang para peserta, ditemukan dalam koper-koper Ghorbani di sebuah bandara AS ketika dia kembali ke Iran pada Desember 2017, kata Departemen Kehakiman.
Ghorbani juga menghadiri Konvensi Kebebasan Iran untuk Hak Asasi Manusia yang berafiliasi dengan MEK di Washington pada bulan Mei, di mana dia kembali muncul untuk memotret para pembicara dan peserta, kata departemen itu. Dia kemudian berbicara dengan Doostdar untuk membahas metode rahasia untuk menyampaikan informasi ke Iran, katanya.
Iran menganggap Mujahidin-e Khalq sebagai kelompok teroris yang mencari penggulingan pemerintah di Teheran. Kelompok ini terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Departemen Luar Negeri AS hingga 2012.
(fath/arrahmah.com)