OUAGADOUGOU (Arrahmah.id) — Dua jurnalis asal Prancis dilaporkan telah diusir oleh pemerintah militer Burkina Faso, setelah diduga memanipulasi pemberitaan di wilayah konflik tersebut.
Dilansir BBC (2/4/2023), jurnalis perempuan harian Liberation yang ditugaskan ke Burkina Faso, Sophie Douce dan Agnes Faivre telah dipaksa meninggalkan negara itu pada Jumat (31/3).
“Para wanita dipanggil oleh pihak berwenang pada Jumat malam dan diberi waktu 24 jam untuk meninggalkan negara itu,” bunyi pernyataan RFI.
Mereka, disebut telah mendarat dengan selamat di Paris pada Ahad (2/4) pagi.
Juru bicara pemerintah Burkina, Jean-Emmanuel Ouedraogo mengecam keras tulisan Libération pada 27 Maret lalu tentang penyelidikan anak-anak dan remaja yang diklaim telah dieksekusi di barak militer.
Ouedraogo menyebut publikasi harian Prancis itu sebagai manipulasi para jurnalis Prancis untuk menodai citra Burkina.
Pengusiran dua jurnalis dilakukan setelah otoritas Burkina menutup saluran France 24 karena mewawancarai kepala Al Qaeda Afrika Utara yang merupakan musuh besar negara itu.
Desember tahun lalu, junta Burkina juga menutup saluran Radio France Internationale dan menuduh mereka menyiarkan pesan intimidasi yang dikaitkan dengan kepala teroris. (hanoum/arrahmah.id)