POSO (Arrahmah.com) – Seorang warga desa Bulog Taunca kecamatan Poso Pesisir Selatan Kabupaten Poso Sulawesi Tengah menjadi korban pembunuhan oleh sekelompok orang tidak dikenal pada Kamis (18/9/2014) malam. Dia ditemukan tewas mengenaskan dengan luka bekas sayatan benda tajam dilehernya.
Menurut polisi, korban yang diketahui bernama Fadli (50 tahun), petani di Desa Taunca, Kecamatan Poso Pesisir ditemukan tewas didepan rumahnya setelah didatangi tiga orang tak dikenal yang mengenakan topeng.
Informasi yang diperoleh dari pihak kepolisian resort Poso di RSUD Poso menerangkan Fadli yang sehari harinya adalah petani kakao tersebut pada kamis malam sekitar pukul 22 waktu Indonesia Tengah sedang menonton tv bersama istrinya ketika tiba tiba 5 orang tidak dikenal tiba tiba menerobos ke dalam rumah dan menariknya ke luar rumah. Sang istri yang berupaya melepaskan suaminya di hadang pelaku lainnya dengan menodongnya menggunakan senjata api. Mengutip keterangan istri korban, korban dituduh menjadi mata mata aparat keamanan. Korban kemudian dibunuh dengan luka pada bagian leher, sementara kedua tangannya di ikat ke belakang menggunakan tambang berwarna biru yang biasa digunakan untuk tali jemuran. Aksi para pelaku oleh polisi di sebut sangat cepat karena hanya berlangsung sekitar 5 menit.
Polisi menduga kelompok orang tidak dikenal tersebut memiliki kaitan dengan kelompok Santoso. Korban dibunuh karena dituduh sebagai mata-mata aparat Densus 88.
Kapolres Poso AKBP Susnadi mengatakan, pelaku pembunuhan dengan cara menggorok leher korban adalah kelompok Daftar Pencarian Orang atau DPO Poso.
“Dari hasil penyelidikan diduga pelaku ada lima orang merupakan kelompok DPO Poso,”ujar Kapolres Poso AKBP Susnadi, Jumat (19/9/2014) usai melakukan olah tempat kejadian perkara di Poso Pesisir, dikutip dari metrosulteng.com.
Di Poso sendiri Polisi selama ini memburu kelompok DPO Santoso yang bersembunyi di hutan-hutan Poso Pesisir.
“Dari hasil penyelidkan sementara ditemukan sejumlah barang bukti lainnya,” urai Susnandi. (azm/dbs/arrahmah.com)