BERLIN (Arrahmah.com) – Tiga pemuda Suriah ditangkap di Jerman pada Selasa (3/9/2016), lansir Reuters.
Pememrintah Jerman mengklaim ketiga pemuda itu adalah sebagai anggota ISIS yang dikirim ke negara itu oleh jaringan yang sama yang telah menyelundupkan militan ISIS ke Perancis untuk melakukan serangan mematikan pada November lalu.
Jaksa federal mengatakan bahwa polisi pasukan khusus telah menangkap tiga pemuda itu di negara bagian utara Schleswig-Holstein karena dicurigai dikirim oleh ISIS untuk melaksanakan misi dan sedang menunggu instruksi lebih lanjut untuk melakukan serangan.
Menteri Dalam Negeri Thomas de Maiziere mengklaim mereka tiba pada akhir tahun 2015, mungkin dengan bantuan jaringan yang sama seperti yang menyalurkan militan ISIS ke Paris untuk melaksanakan penembakan dan pengeboman yang menewaskan 130 orang pada 13 November tahun lalu.
“Semuanya menunjukkan fakta bahwa organisasi penyelundup yang sama dibalik serangan Paris juga membawa tiga orang ke Jerman,” de Maiziere mengatakan pada konferensi pers. “Indikasinya adalah bahwa dokumen perjalanan mereka semua berasal dari wilayah yang sama.”
Pemerintah Eropa telah melakukan siaga keamanan yang tinggi setelah serangkaian serangan militan di Perancis, Belgia, dan Jerman, di mana ketiga serangan musim panas itu dilakukan oleh para pencari suaka dan dua di antaranya diklaim oleh ISIS.
Sekitar satu juta migran tiba di Jerman tahun lalu, dan kekhawatiran tentang kehadiran mereka telah tumbuh sejak serangan demi serangan terjadi.
Lebih dari 200 polisi terlibat dalam operasi untuk menangkap tiga pemuda itu, yang berusia 17 sampai 26 tahun.
Televisi ARD mengatakan mereka ditahan setelah penggerebekan di perumahan pengungsi di kota-kota utara dari Hamburg.
Pemerintah Jerman menggeledah flat ketiga pemuda itu tetapi tidak mengungkapkan apa yang mereka telah temukan di sana.
De Maiziere mencatat bahwa dua dari pelaku penyerangan Paris tahun lalu terdaftar sebagai pengungsi. “Itu menunjukkan bahwa ISIS bertekad untuk mengirim orang-orangnya untuk berbaur dengan para pengungsi untuk menyebabkan ketidakpastian di Eropa dan Jerman.”
Dia menambahkan, “Ini menunjukkan ISIS tidak hanya menargetkan Perancis atau Jerman atau Italia atau Belgia atau Inggris, tetapi seluruh Barat.”
Jaksa federal mengklaim bahwa seorang tersangka yang bernama Mahir Al-H bergabung di ISIS pada bulan September 2015. Ia menerima pelatihan senjata dan bahan peledak di Raqqa.
Pada bulan Oktober, ia dan dua tersangka lainnya, Mohamed A. dan Ibrahim M., dituding mendaftarkan diri kepada seorang pejabat ISIS untuk melakukan operasi dan serangan di luar wilayah ISIS dan melakukan perjalanan ke Eropa, kata jaksa.
ISIS diduga menyediakan mereka paspor, lebih dari $1.000 dalam bentuk uang tunai, dan ponsel dengan program komunikasi khusus.
Ketiga tersangka itu melakukan perjalanan melalu Turki dan Yunani sebelum akhirnya tiba di Jerman pada pertengahan November 2015. (fath/arrahmah.com)