MOSKOW (Arrahmah.id) — Dinas intelejen FSB Rusia mengumumkan telah menahan empat anggota kelompok perlawanan Suriah Hai’ah Tahrir al Syam (HTS) di wilayah Kaluga, Rusia.
Dalam sebuah pernyataan, FSB mengatakan bahwa setidaknya satu dari tersangka sedang merencanakan serangan teror terhadap fasilitas militer lokal di Kaluga.
“FSB menghentikan kegiatan empat anggota sel rahasia HTS, yang dilarang di Rusia. Salah satunya merancang serangan teror di fasilitas militer lokal atas arahan dari pihak asing,” kata pernyataan dinas keamanan, dikutip oleh Southfront (15/4/2022).
Saat menggeledah tempat tinggal tersangka, petugas FSB menemukan komponen dan bagian dari alat peledak improvisasi (IED). Selain itu, buku petunjuk pembuatan IED dan bukti korespondensi antara mereka dengan anggota lainnya di Timur Tengah ditemukan pada alat komunikasi rahasia para tersangka.
Menurut FSB, sebuah gugatan pidana saat ini sedang dituntukan terhadap para tersangka dengan tuduhan merencanakan serangan teror berdasarkan Pasal 30 bagian 1 dan Pasal 205 bagian 1 KUHP Rusia.
HTS, yang menguasai wilayah Idlib, menurut FSB telah melakukan beberapa upaya untuk melakukan serangan bersenjata di Rusia dalam beberapa tahun terakhir.
Pada 22 Januari 2021, FSB menggagalkan rencana teror oleh anggota HTS di wilayah Bashkiria. Kemudian pada 9 April di tahun yang sama, dinas keamanan menggagalkan serangan teror yang direncanakan oleh dua anggota kelompok HTS di kota Simferopol.
Perlu dicatat bahwa kelompok Tawhid wal Jihad yang berafiliasi pada HTS, yang dipimpin oleh Sirajuddin Mukhtarov, berada di balik pengeboman metro 2017 di Saint Petersburg Rusia. Sedikitnya 15 orang tewas akibat serangan teroris tersebut.
Militer Rusia, yang masih bercokol mempertahankan kekuatan besar dan bersenjata lengkap di Suriah, kemungkinan akan meminta pertanggungjawaban kelompok HTS atas rencana terornya yang gagal di Kaluga segera. (hanoum/arrahmah.id)