NEW YORK (Arrahmah.com) – Apple telah menghapus salah satu aplikasi Al Quran paling populer di dunia di Cina. Keputusan itu merupakan permintaan dari pejabat Cina.
BBC melaporkan bahwa aplikasi Quran Majeed, yang tersedia di App Store dan digunakan oleh jutaan Muslim, dihapus karena diduga menampung teks-teks keagamaan ilegal.
Pemerintah Cina belum menanggapi permintaan komentar dari BBC, Jumat (15/10/2021).
Penghapusan aplikasi pertama kali diketahui Apple Censorship, yaitu sebuah situs web yang memantau aplikasi di App Store Apple secara global.
Dalam sebuah pernyataan dari pembuat aplikasi, PDMS menjelaskan bahwa Apple beralasan aplikasi Quran Majeed dihapus karena berisi konten yang ilegal.
“Kami mencoba untuk berhubungan dengan Administrasi Cyberspace Cina dan otoritas Cina terkait untuk menyelesaikan masalah ini,” kata pernyataan PDMS dilansir BBC, Jumat (15/10).
Perusahaan itu mengatakan memiliki hampir satu juta pengguna di Cina. Partai Komunis Cina secara resmi mengakui Islam sebagai agama di negara tersebut.
Namun, Cina telah dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia, bahkan genosida, terhadap kelompok etnis Uighur yang sebagian besar Muslim di Xinjiang.
Pada awal tahun ini, para imam Uyghur telah menjadi sasaran dalam tindakan keras di Xinjiang Cina.
Apple menolak berkomentar, tetapi mengarahkan BBC ke Kebijakan Hak Asasi Manusianya, yang menyatakan, “Kami diharuskan mematuhi undang-undang setempat, dan terkadang ada masalah kompleks yang mungkin tidak kami setujui dengan pemerintah.”
Namun, tidak jelas aturan apa yang dilanggar aplikasi itu di Cina. Quran Majeed mengatakan aplikasinya digunakan lebih dari 35 juta Muslim di seluruh dunia.
Pada bulan lalu, Apple dan Google menghapus aplikasi pemungutan suara taktis yang dirancang pemimpin oposisi Rusia, yang dipenjara Alexei Navalny.
Pihak berwenang Rusia mengancam mendenda kedua perusahaan itu jika mereka menolak menghapus aplikasi tersebut.
Cina adalah salah satu pasar terbesar Apple, dan rantai pasokan perusahaan sangat bergantung pada manufaktur Cina. Kepala eksekutif Apple, Tim Cook dituduh munafik di Amerika Serikat, karena berbicara tentang politik Amerika tetapi tetap diam tentang Cina.
Cook mengkritik larangan Donald Trump terhadap tujuh negara mayoritas Muslim pada 2017. Namun, dia juga dituduh mematuhi pemerintah Cina atas penyensoran, dan tidak secara terbuka mengkritiknya atas perlakuannya terhadap minoritas Muslim.
The New York Times melaporkan bahwa Apple menghapus aplikasi di Cina, jika dianggap terlarang oleh pemerintah Cina.
Direktur proyek di Apple Censorship, Benjamin Ismail mengatakan Apple sedang diubah menjadi biro sensor Beijing. “Mereka perlu melakukan hal yang benar, dan kemudian menghadapi reaksi apa pun dari pemerintah Cina,” ujar Ismail.
Microsoft mengatakan menutup jaringan sosialnya, LinkedIn di Cina, Kamis (14/10). Keputusan itu diambil setelah situs jejaring karir itu menghadapi pertanyaan karena memblokir profil beberapa jurnalis. (hanoum/arrahmah.com)