JAMBI (Arrahmah.com) – Sejumlah elemen mahasiswa Jambi hari Ahad (16/1/2011) malam, membubarkan paksa acara kontes pemilihan Miss Waria Jambi 2011 yang digelar di Mall WTC Jambi. Tak ada perlawanan saat pembubaran itu berlangsung. Sejumlah peserta kontes malah berusaha menyelamatkan diri disela-sela penonton.
Mahasiswa menilai kegiatan ini tidak ada manfaatnya sehingga harus dibubarkan. Menanggapi tuntutan mahasiswa, pantia kontes akhirnya menerima dan membubarkan kegiatan yang telah dirancang sebulan lalu itu.
Sebagaimana diketahui, kegiatan kontes pemilihan Miss Waria 2011 yang digelar Ikatan Waria Jambi (IKWJ) dilaksanakan hari Sabtu (15/1) malam di WTC Batanghari, Pasar Jambi. Namun kegiatan ini diwarnai aksi demo dari sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam HMI Cabang Jambi, HMB dan IBNU.
Dalam aksi demo sekitar pukul 21.00 WIB tadi malam, sekitar 50 orang mahasiswa meminta agar kontes waria itu dihentikan dan tidak diadakan lagi.
Kericuhan sempat terjadi saat mahasiswa berusaha membubarkan namun dihalangi pihak pengurus kontes. Karena tidak puas akhirnya mahasiswa masuk ke lokasi dan naik ke atas panggung.
Di atas panggung mahasiswa juga sempat bersitegang dengan Seksi Pendidikan dan Kebudayaan IKWJ tentang legalitas waria itu sendiri.
“Kami minta pernyataan sikap yang konkrit dari IKWJ dan WTC. Karena waria sudah merusak citra agama, sudah keluar dari koridor adat Jambi. Sepucuk Jambi Sembilan Lurah sudah menjalankan adat bersendikan sara’, sara’ bersendikan kitabullah,” kata Rahmat Adidaya, Ketua HMI Cabang Jambi.
Pantauan tadi malam, aksi demo yang semulanya damai akhirnya memanas. Beruntung pihak kepolisian yang disiagakan di lokasi kegiatan, dapat menenangkan massa. Untuk diketahui, Ikatan Waria Jambi (IKWJ), sejak 13 Januari 2011 lalu menggelar kegiatan pemilihan Miss Waria Jambi. Tadi malam (15/01) adalah malam puncak pemilihan Miss Waria yang dilangsungkan di WTC Batanghari, Jambi. Kegiatan ini sendiri, diikuti 50 orang peserta yang berasal dari berbagai kabupaten yang ada di Provinsi Jambi. (hidayatullah/arrahmah.com)