JAKARTA (Arrahmah.com) – Ketua Serikat Pekerja BUMN, Arief Poyuono membeberkan kesaksiannya melihat pertemuan antara Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri, Komjen Pol Budi Gunawan (BG) dengan politisi PDIP sekaligus Ketua Tim Bidang Hukum Pemenangan Jokowi-JK, Trimedya Pandjaitan di sebuah restoran di bilangan Senayan.
Menurut Arief, pertemuan tersebut bukanlah pertemuan biasa. “Kalau menurut saya itu bukan pertemuan biasa,” katanya kepada GATRAnews, di restoran Dapur Selera, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (10/6/2014).
Dia menambahkan keduanya bertemu dalam durasi waktu yang cukup lama. “Ada sekitar 20 menit lah,” singkatnya.
Arief juga mengaku di dalam restoran tersebut juga bertemu dengan Komisioner KPU, Hadar Nafis Gumay. “Saya juga melihat Hadar, tapi dia saya lihat cuma say hello sama Trimedya,” akunya. Politisi partai Gerindra ini lalu berinisiatif untuk memfoto pertemuan tersebut. Dalam foto tersebut tersebut terlihat tengah membicarakan sesuatu dengan serius.
Seperti diketahui, kasus pertemuan Trimedia yang dissebut-sebut juga sebagai salah satu anggota timses Jokowi-JK dengan BG cukup mengundang polemik belakangan ini. Prinsip netralitas Polri terhadap Pemilu kembali dipertanyakan.
Sejauh ini, Capres PDI Perjuangan, Jokowi Widodo, menolak berbicara lebih detail tentang kasus tersebut. “Ya enggak ngerti, masa semua saya ketahui. Itu untuk keperluan kita (Jokowi-JK) atau yang lain kita enggak ngerti. Masa saya ditanyakan itu,” ucap Jokowi.
Trimedya sendiri membantah, bahwa ia memang sengaja bertemu dengan BG. “Saya sudah mengenal Budi sejak 1999. Saya menyapanya hanya sebagai teman. Kami tidak pernah berbicara soal politik kok sejak berteman,” katanya kepada wartawan. Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Ronnie F Sompie, juga menyatakan bahwa pertemuan itu tidak direncanakan dan tidak ada kaitannya dengan politik.
Walau begitu, Arief tetap melihat hal yang sebaliknya. “Bicaranya sangat dekat dan intens. Polisi harus menyelidiki ada apa hubungan antara BG dan Trimedya,” katanya lagi. (azm/arrahmah.com)