JAKARTA (Arrahmah.com) – Ketua umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) HASMI yang berpusat di Cimanglid, Tamansari, Bogor, Dr Muhammad Sarbini MHI mengungkapkan bahwa setelah ramainya pemberitaan tertangkapnya kelompok Abu Hanifah yang menyebut dirinya kelompok HASMI (Harakah Sunni untuk Masyarakat Indonesia) berdampak merugikan terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan anggota HASMI yang resmi terdaftar di Kemendagri.
“Setelah ramainya berita tersebut, banyak orangtua siswa yang menelepon yang mempertanyakan HASMI. Mau diajarkan apa anak saya oleh HASMI?,” ungkap Sarbini di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (29/10).
Sarbini menjelaskan bahwa HASMI merupakan oragisasi masyarakat islam resmi yang terdaftar di Kementrian Dalam Negeri Dirjen Kesbangpol dengan nomor 01-00-00/0064/D.III.4/III/2012 yang didirikan sejak tahun 2005 dengan alamat kantor di Jalan Cimanglid, Gang Purnama RT 05/01 Sukamantri, Tamansari, Bogor.
Organisasi yang ia dipimpin ini bergerak dalam bidang dakwah umum, sosial, dan pendidikan. Saat ini Ormas tersebut mempunyai sekolah dari tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah.
Akibat berita tersebut, tentu saja sempat menimbulkan ketidakpercayaan dari orangtua yang mensekolahkan anaknya di sekolah yang berada dibawah HASMI tersebut. “Bahkan ada yang mau mencoba menarik diri,” ujarnya.
lebih dari itu, Sarbini juga menceritakan akibat pencatutan nama HASMI tersebut, seorang anggota HASMI di Depok yang akan menikah hampir batal gara-gara pemberitaan tentang HASMI yang dikaitkan dengan teroris. “Gara-gara hal tersebut hampir saja batal pernikahannya,” ungkapnya.
Sehingga, seluruh pengurus HASMI turun mengklarifikasi pemberitaan yang beredar di media dan menjelaskan bila HASMI yang dipakai kelompok Abu Hanifah adalah HASMI yang lain serta tidak ada kaitannya sama sekali. “Setelah turun semua, akhirnya rencana pernikahan tetap berjalan,” paparnya. (bilal/arrahmah.com)